Keunikan Dari Kayu Albasia yang Jarang Diketahui
Kayu Albasia – Selain besi, kayu juga menjadi salah satu jenis
material yang sering diandalkan dalam bidang konstruksi. Bahkan, penggunaan
material kayu lebih sering digunakan ketimbang material besi.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena harga kayu yang memang lebih murah dari harga besi. Meski harganya lebih murah, namun tingkat kekuatan material kayu pun tidak kalah dengan besi lho.
Sehingga tak heran jika material kayu sangat mudah untuk kita jumpai dipasaran. Sebagaimana yang sudah kita ketahui, bahwa ada banyak sekali jenis-jenis kayu yang tersebar diseluruh Indonesia.
Pastinya pada masing-masing jenis kayu tersebut
mempunyai ciri khas tersendiri. Mulai dari tingkat kekuatan, tingkat keawetan,
tekstur, warna, pola corak, dan harga.
Nah, secara kebetulan juga pada kesempatan kali ini akan
membahas salah satu jenisnya yang bernama kayu albasia. Maka dari itu, simaklah
baik-baik ulasannya di bawah ini.
Penyebaran Pohon Albasia
Masyarakat Indonesia sering menyebut pohon albasia dengan nama pohon sengon. Menurut informasi yang didapat, pohon albasia adalah jenis tanaman kayu sejenis pohon anggota suku fabaceae.
Jenis pohon yang satu ini memang tumbuh subur di beberapa
kawasan Asia seperti Indonesia, India, China, dan sebagainya.
Durasi pertumbuhan pohon albasia tergolong cukup cepat, sehingga proses pembudidayaan dan perawatannya relatif lebih mudah serta ekonomis.
Bukan hanya itu, ia juga bisa tumbuh dengan baik pada tanah regosol,
aluvial, dan latosol yang memiliki tekstur lempung berpasir atau lempung
berdebu dengan tingkat kemasaman tanah sekitar pH 6-7.
Sementara ketinggian yang cocok sebagai tempat untuk penanaman pohon albasia berkisar 0 – 800 mdpl. Meski demikian, pohon albasia juga masih bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian 1500 mdpl.
Pada umumnya pohon albasia setidaknya membutuhkan suhu sekitar
18 – 27 derajat celcius, dan batas curah hujan yang minimalnya 15 hari hujan
dalam 4 bulan terkering.
Mengenai waktu pembungaan dan pembuahannya, pohon albasia akan mulai berbunga ketika usianya menginjak 3 tahun mulai dari bulan Maret – Juni dan Oktober – Desember.
Sedangkan masa pembuahannya akan terjadi sepanjang
tahun, terlebih di bulan Juli – September.
Baca Juga: Mari Kita Berkenalan Dengan Kayu Sungkai
Karakteristik Pohon Albasia
Batang pohon albasia mengusung bentuk bulat dan tidak berbanir, sedangkan tinggi batangnya berkisar antara 30 sampai 40 meter dengan diameter mencapai 70 – 80 cm.
Kulit luarnya (pepagan) tampak berwarna putih
atau kelabu, tidak memiliki alur, dan tidak mengelupas.
Tak hanya itu, bagian tajuknya pun tampak yang menyerupai payung dengan rimbun dedaunan yang tidak terlalu lebat.
Daun pada pohon alabasia ini tersusun majemuk menyirip ganda, dengan anak daunnya yang berbentuk kecil-kecil dan mudah rontok.
Sedangkan warna daunnya tampak hijau pupus, yang umumnya digunakan untuk bahan bumbu makanan.
Pohon albasia memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus
kedalam tanah, sedangan akar rambutnya tidakah terlalu besar, tidak rimbun, dan
juga tidak menonjol ke permukaan tanah.
Bahkan yang lebih menariknya lagi, akar rambut pohon albasia
berfungsi sebagai tempat menyimpan zat nitrogen. Adapun mengenai buah dari pohon albasia yang
berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjang sekitar 6 – 12 cm.
Pada setiap polong buahnya terdiri dari 15 – 30 biji, dimana bentuknya menyerupai perisai kecil mirip buah pete atau biji buah sawo.
Semakin tua usianya, maka biji tersebut
akan berwarna cokelat kehitaman, bertekstur keras, dan berlilin.
Artikel Menarik Lainnya : Jenis Kayu Terbaik Untuk Lantai Parket Solid
Karakteristik Kayu Albasia
1. Tahan Terhadap Serangan Rayap
Inilah salah satu keunggulan dari kayu albasia yang menarik para perhatian produsen kayu maupun pengrajin kayu.
Pasalnya, jenis kayu yang satu ini sudah terbukti tahan terhadap
serangan rayap dan jenis hama serangga pemakan kayu lainnya lho.
Sehingga tak
heran jika kayu albasia sering diandalkan untuk berbagai kebutuhan produk
property, seperti lantai kayu, plafon kayu, dinding kayu, dan masih banyak lagi.
Bukan hanya itu, kayu albasia juga kerap digunakan untuk kebutuhan industri bahan bangunan dan pondasi material.
Hal itu bukan tanpa alasan, dikarenakan kriteria kayu albasia
yang memang sangat ideal untuk menunjang industri perkayuan.
Menurut kabar yang
beredar, kualitas kayu albasia ini menempati urutan kedua sebagai kayu terbaik
setelah kayu jati. Itu sebabnya mengapa kayu albasia tak pernah sepi dari
pembeli.
Baca juga: Inilah Jenis Kayu Dengan Tekstur Terkeras diIndonesia
2. Mempunyai Bobot Ringan
Dalam industri perkayuan, bobot kayu albasia ini mempunyai densitas 320 – 640 kg / m2 pada kadar air 15%.
Sementara struktur kayunya agak padat dengan pola serat yang
lurus, agak kasar, namun masih tetap mudah diolah.
Bukan hanya itu, bagian teras kayu albasia ini tampil dengan warna kuning mengkilap hingga cokelat, merah, dan gading.
Sehingga tak heran jika kayu albasia dapat
dilakukan proses finishing dengan menambahkan cat kayu agar tampilannya lebih
menarik.
3. Tingkat Kekuatan dan Keawetan yang Mumpuni
Dibalik bobotnya yang lebih ringan, ternyata tingkat kekuatan dan keawetan kayu albasia ini tidaklah main-main.
Hal itu pun terbukti, yang mana tingkat kekuatan dan keawetan
kayu albasia ini dikategorikan kedalam jenis kayu kelas III – IV.
Itu sebabnya, mengapa kayu albasia termasuk kedalam kategori jenis kayu yang awet dan kuat. Namun, tidak semua tipe kayu albasia memiliki kualitas yang sama.
Ya, kayu albasia itu sendiri akan dibedakan lagi
berdasarkan kelasnya, seperti tipe chinensis, weru A, procera, dan lan
sebagainya.
4. Memiliki Dua Jenis Berbeda
Menurut informasi
yang didapat, kayu albasia dengan kualitas terbaik itu terdiri dari dua jenis berbeda,
yaitu pohon albasia laut dan pohon albasia putih.
Walaupun dinamai
dengan albasia putih, ternyata warna kulitnya tidak sesuai dengan namanya lho. Tak
cuma itu, kayu albasia putih juga tidak memiliki cabang dengan ukuran
panjangnya yang mencapai sekitar 9 meter.
Baca Juga : Kayu Kamper VS Kayu Merbau, Mana yang Lebih Baik?
5. Bisa Digunakan Untuk Berbagai Kebutuhan
Karakteristik berikutnya dari kayu albasia yang harus kalian ketahui, yakni memiliki multifungsi alias serbaguna.
Itu artinya, kayu albasia ini bisa dijadikan untuk
kebutuhan apa saja. Ya, sebagaimana yang sudah disebutkan pada ulasan diatas
tadi, bahwa kualitas kayu albasia menempati urutan kedua setelah kayu jati.
Adapun mengenai
pemanfaatkan kayu albasia seperti berikut :
- Pembuatan rangka atap rumah
- Pembuatan jembatan
- Bahan untuk membuat korek api
- Pembuatan kapal perahu
- Bantalan tiang listrik
- Lantai kayu parket
- Plafon rumah
- Furniture dan masih banyak lagi.
Demikianlah ulasan singkat seputar pembahasan kayu albasia,
sehingga bisa kita jadikan sebagai bahan penambah wawasan.
Posting Komentar