BLANTERTOKOv132

Kenali 10 Jenis Kayu Kelas II asal Indonesia

Kenali 10 Jenis Kayu Kelas II asal Indonesia

Jenis Kayu Kelas II

Indonesia dikenal sebagai negeri dengan kekayaan hutan tropis yang luar biasa. Beragam jenis kayu tumbuh subur dari Sabang hingga Merauke, dengan karakteristik, kekuatan, dan ketahanan yang berbeda-beda. 

Setelah sebelumnya kita mengenal Kayu Kelas I sebagai jenis kayu paling awet dan kuat, kini saatnya membahas Kayu Kelas II, yang tak kalah menarik.

Kayu Kelas II umumnya memiliki daya tahan cukup tinggi terhadap pelapukan, serangan rayap, dan kelembapan, meski tidak sekuat kayu kelas I. 

Namun, jenis-jenis kayu ini tetap banyak dipakai dalam konstruksi, pembuatan furnitur, dan berbagai kebutuhan arsitektur karena lebih mudah didapat dan harganya lebih terjangkau. 

Berikut ini 10 jenis kayu kelas II asal Indonesia yang populer dan sering digunakan.

Berikut 10 Jenis Kayu Kelas II

Jenis Kayu Kelas II

1. Kayu Mahoni

Kayu Kelas II ini dikenal karena warnanya yang kemerahan dan seratnya yang halus. Mahoni banyak tumbuh di pulau Jawa dan menjadi primadona dalam industri mebel karena tampilannya yang elegan dan mudah diolah. 

Meski tidak sekuat jati, mahoni tetap cukup tahan terhadap perubahan cuaca dan kelembapan jika dirawat dengan baik.

Selain itu, kayu mahoni juga memiliki bobot yang relatif ringan, menjadikannya pilihan ideal untuk pembuatan lemari, meja, dan pintu interior. 

Dalam dunia ekspor, kayu mahoni kelas II sering dijadikan bahan furnitur premium karena tampilannya yang klasik dan teksturnya yang seragam.

2. Kayu Durian

Siapa sangka, pohon durian yang terkenal dengan buahnya juga menghasilkan Kayu Kelas 2 yang berkualitas cukup baik. 

Kayu durian memiliki warna coklat muda dengan serat lurus dan halus. Kelebihannya adalah mudah dikerjakan, sehingga banyak dipakai dalam pembuatan perabot rumah tangga sederhana dan bahan bangunan ringan.

Meski tidak cocok untuk penggunaan luar ruangan karena rentan terhadap kelembapan tinggi, kayu durian tetap populer di daerah pedesaan sebagai bahan plafon, kusen, dan meja belajar. Kayu ini menjadi contoh sempurna bagaimana sumber daya lokal bisa dimanfaatkan secara maksimal

3. Kayu Mindi

Kayu mindi dikenal sebagai jenis kayu kelas II asal Indonesia yang memiliki warna coklat muda kekuningan dengan serat indah menyerupai jati. 

Banyak pengrajin menyebutnya sebagai “jati muda” karena tampilannya yang mirip namun dengan harga lebih ekonomis.

Baca Juga : Kenali Kayu Kelas I Asal indonesia

Daya tahan kayu mindi cukup baik terhadap rayap dan pelapukan jika digunakan di dalam ruangan. Karena itu, kayu ini sering dipakai untuk pembuatan meja, kursi, dan kusen rumah. Selain itu, kayu mindi juga mudah diserut dan dipelitur, menghasilkan tampilan akhir yang menawan

4. Kayu Nangka

Kayu nangka memiliki ciri khas warna kuning keemasan dengan serat halus yang sangat menarik ketika dipoles. 

Termasuk dalam Kayu Kelas II, jenis ini terkenal cukup kuat dan tahan lama. Banyak digunakan untuk bahan ukiran tradisional, alat musik gamelan, dan mebel bernilai seni tinggi.

Di beberapa daerah, kayu nangka juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan rumah tradisional karena ketahanannya terhadap rayap dan kekuatannya menopang struktur. 

Nilai tambah dari kayu nangka adalah aroma khas yang alami, membuatnya semakin disukai pengrajin

5. Kayu Sungkai

Sungkai menjadi salah satu Kayu Kelas 2 yang sangat populer di pasar furnitur modern. Warna kayunya yang cerah dengan serat halus menjadikannya ideal untuk desain interior bergaya minimalis dan skandinavia. Sungkai juga cukup kuat dan mudah difinishing, sehingga tampil elegan dengan warna natural.

Kelemahan kayu sungkai terletak pada ketahanannya terhadap air. Karena itu, penggunaannya lebih cocok untuk furnitur indoor seperti meja, kursi, dan rak. Namun, jika diberi pelapis anti rayap dan lapisan pelindung, kayu ini bisa bertahan cukup lama.

6. Kayu Bayur

Kayu bayur termasuk jenis kayu kelas II asal Indonesia yang sering dijumpai di Sumatera dan Jawa. Ciri khasnya adalah warna coklat muda hingga kemerahan dengan serat lurus. Kayu ini cukup keras, tahan benturan, dan stabil terhadap perubahan suhu maupun kelembapan.

Dalam dunia instruksi, kayu bayur banyak digunakan sebagai bahan kusen, jendela, dan rangka pintu. Karena tampilannya yang menarik dan daya tahan sedang, kayu ini juga sering dijadikan alternatif pengganti jati di proyek bangunan menengah.

7. Kayu Akasia

Kayu akasia (Acacia mangium) merupakan salah satu Kayu Kelas II hasil hutan tanaman industri (HTI) yang banyak dibudidayakan di Indonesia. 

Kayu ini berwarna coklat muda dengan serat rapat dan halus. Kelebihannya adalah cepat tumbuh dan mudah diolah menjadi berbagai produk olahan kayu.

Selain digunakan untuk perabot rumah tangga, kayu akasia juga menjadi bahan utama dalam industri kertas dan veneer. 

Dengan kekuatan yang cukup baik dan ketersediaan yang melimpah, akasia menjadi pilihan ramah lingkungan dan ekonomis

8. Kayu Waru

Kayu waru mungkin tidak seterkenal jati atau merbau, namun termasuk Kayu Kelas 2 yang cukup tangguh. Teksturnya lembut dengan warna coklat muda kekuningan, mudah dibentuk, dan tidak mudah retak.

Karena bobotnya ringan dan mudah dikerjakan, kayu waru banyak digunakan untuk pembuatan papan, rak, dan perabot sederhana. 

Di beberapa daerah, kayu ini juga dijadikan bahan untuk alat musik tradisional karena resonansinya yang baik.

9. Kayu Lamtoro

Kayu lamtoro atau petai cina termasuk jenis kayu kelas II asal Indonesia yang cukup keras meski ukuran pohonnya relatif kecil. Warna kayunya coklat tua dengan serat lurus, cocok untuk pembuatan kusen, pintu, dan perabot skala kecil.

Menariknya, kayu lamtoro juga dikenal tahan terhadap serangan serangga jika dikeringkan dengan benar. Karena mudah tumbuh dan bisa diperbarui dengan cepat, kayu ini menjadi pilihan bagus untuk kebutuhan industri kecil dan pembangunan berkelanjutan.

10. Kayu Pinus

Pinus merupakan salah satu Kayu Kelas II yang banyak dibudidayakan di kawasan dataran tinggi Indonesia seperti Sumatera Utara dan Jawa Barat. Ciri khasnya adalah warna kuning cerah dengan aroma harum alami dari getahnya.

Kayu pinus sangat populer dalam industri furnitur dan dekorasi rumah modern. Karena ringan dan mudah dipotong, kayu ini sering digunakan untuk rak, bingkai, dan panel dinding. Meski kurang tahan terhadap air, tampilannya yang natural membuat pinus tetap digemari banyak orang

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Kayu Kelas II asal Indonesia memiliki potensi besar untuk berbagai kebutuhan desain dan konstruksi.

Dengan ketahanan yang cukup baik, harga terjangkau, dan keindahan alami yang khas, jenis-jenis kayu ini menjadi alternatif cerdas selain kayu kelas I.

Pemanfaatan jenis kayu kelas II asal Indonesia juga mendukung keberlanjutan lingkungan, karena sebagian besar dapat diperbarui dengan cepat. 

Jadi, jika Anda sedang mencari bahan kayu yang kuat, estetis, dan ramah di kantong, kayu kelas II bisa menjadi pilihan terbaik.

Jadi, sudah tahu jenis kayu kelas II?


Detail Pemesanan

Kenali 10 Jenis Kayu Kelas II asal Indonesia
Kenali 10 Jenis Kayu Kelas II asal Indonesia
Jumlah: : :
Sub-Total :

*Belum termasuk Ongkos kirim

check_circle_outline Produk Lainnya