Manfaat dan Tantangan dalam Penggunaan Kayu Akasia untuk Furniture Outdoor

Daftar Isi

Manfaat dan Tantangan dalam Penggunaan Kayu Akasia untuk Furniture Outdoor

Kelebihan kekurangan kayu akasia
- Kayu Akasia termasuk dalam kelompok kayu yang terdiri dari beberapa jenis spesies yang populer digunakan dalam pembuatan furniture, terutama spesies Akasia Mangium dan Akasia Auriculiformis yang tersebar luas di Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan China.

Tidak hanya itu, terdapat varietas baru yang dikenal sebagai Akasia Hybrid, hasil persilangan antara Akasia Mangium dan Akasia Auriculiformis. Meskipun karakteristiknya serupa dengan varietas induknya, namun kayu Akasia Hybrid memiliki kemampuan pertumbuhan yang lebih cepat.

Kayu Akasia memiliki serat yang kuat dan ketahanan terhadap serangan hama kayu, serta mampu bertahan dalam kondisi cuaca eksternal yang memadai untuk konstruksi furniture outdoor. Oleh karena itu, mengetahui beberapa pro dan kontra terkait penggunaan kayu Akasia sangatlah penting.

Baca juga : Kayu-Kayu Terbaik untuk Lantai Parket Solid. Mana pilihanmu ?

Kelebihan Menggunakan Kayu Akasia pada Furniture Outdoor
Manfaat dan Tantangan dalam Penggunaan Kayu Akasia untuk Furniture Outdoor

1. Harga yang Terjangkau

Kayu Akasia menawarkan alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan dengan jenis kayu keras lainnya seperti Eucalyptus, Jati, atau Merbau. Kecepatan pertumbuhan pohon Akasia di area hutan yang kaya sinar matahari dan sumber air juga turut berkontribusi pada harga yang terjangkau tersebut.

2. Daya Tahan yang Tinggi

Dibandingkan dengan kayu Mahoni, Pinus, dan jenis kayu lainnya, kayu Akasia menawarkan daya tahan yang lebih baik terhadap kondisi cuaca eksternal seperti sinar matahari, hujan, angin, bahkan salju. Dengan perawatan yang tepat, furniture dari kayu Akasia mampu bertahan bertahun-tahun di luar ruangan.

3. Kekuatan dan Ketahanan terhadap Goresan

Kepadatan kayu Akasia yang berkisar antara 400-650 kg/m3 membuatnya mampu menahan struktur furniture dengan beban medium, seperti kursi, meja lipat, dan meja makan. Selain itu, stabilitas kayu Akasia dan ketahanannya terhadap perubahan bentuk dalam kondisi cuaca ekstrim akan tetap terjaga apabila kayu telah dikeringkan dengan benar, dengan kadar air sekitar 8-10%.

4. Berkelanjutan

Untuk mencapai diameter pohon yang cukup untuk ditebang menjadi kayu (diameter 30-40 cm), pohon Akasia hanya membutuhkan waktu sekitar 8-10 tahun. Dengan demikian, manajemen penanaman pohon Akasia menjadi lebih cepat dan efisien, membuatnya menjadi pilihan yang berkelanjutan untuk industri furniture.

5. Variasi Serat yang Menarik

Serat kayu Akasia memiliki tekstur halus dan beragam tergantung pada arah pemotongan atau posisi batang kayu. Keunikan ini memberikan nilai tambah pada furniture yang menggunakan kayu Akasia, membuatnya terlihat menarik dan unik.

6. Kemudahan Finishing

Warna kayu Akasia yang bervariasi dari coklat muda hingga coklat gelap dengan sentuhan kehijauan memungkinkan untuk diwarnai lebih terang, bahkan menyerupai warna kayu Jati. Selain itu, bahan finishing mampu menyerap dengan mudah ke dalam pori-pori kayu, memberikan daya tahan yang baik dalam jangka waktu yang lama.

Baca juga : Kayu kamper vs Merbau. Mana yang terbaik ?

Kelemahan Kayu AKasia Untuk Furniture
Manfaat dan Tantangan dalam Penggunaan Kayu Akasia untuk Furniture Outdoor

1. Waktu Pengeringan yang Lebih Lama dan Kompleks

Kayu Akasia membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama dibandingkan dengan jenis kayu lainnya. Dalam kondisi ketebalan 3 cm, proses pengeringan bisa memakan waktu antara 20 hingga 30 hari, sementara untuk papan yang lebih tebal, waktu yang diperlukan bisa mencapai 40 hari. Penanganan kayu ini juga lebih rumit, karena respons dari kayu gubal dan kayu teras memiliki perbedaan yang signifikan.

2. Memerlukan Perawatan yang Teliti

Furniture outdoor yang terbuat dari kayu Akasia memerlukan perawatan yang lebih intensif dibandingkan dengan furniture dari jenis kayu keras lainnya. Pembersihan secara rutin setelah penggunaan, terutama setelah terpapar debu atau hujan, serta pengamplasan dengan lapisan tipis bahan finishing secara teratur dan lebih sering diperlukan. Sebagai perbandingan, furniture dari kayu Jati cenderung memerlukan perawatan yang lebih sederhana dan tidak memerlukan pengolesan bahan finishing secara rutin.

3. Kontras Warna Kayu yang Signifikan

Bagian kayu gubal pada kayu Akasia cenderung memiliki kekuatan yang lebih rendah dan warna yang jauh lebih terang dibandingkan dengan bagian kayu teras. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menggunakan kayu gubal Akasia jika anda menginginkan hasil furniture outdoor yang memiliki warna seragam. Selain itu, kayu gubal cenderung lebih lunak dan rentan terhadap serangan jamur, sehingga tidak cocok digunakan pada bagian furniture yang menahan beban, seperti kaki kursi atau kaki meja.

4. Kepadatan Mata Kayu yang Banyak

Kayu Akasia memiliki jumlah mata kayu yang relatif banyak karena pohonnya memiliki banyak cabang. Bagian ini sebaiknya dihindari karena dapat melemahkan struktur furniture dan secara visual terlihat kurang menarik secara estetika.

Mengetahui kelebihan dan kelemahan kayu Akasia dalam pembuatan furniture outdoor akan meningkatkan keyakinan anda, terutama jika anda belum pernah menggunakan kayu Akasia sebelumnya. Informasi ini juga dapat menjadi panduan bagi anda untuk memahami hal-hal yang dapat ditoleransi terkait jenis produk yang hendak dibuat.

Selama bertahun-tahun, peritel-peritel besar dari berbagai belahan dunia, mulai dari Eropa, Amerika, hingga Australia, telah memanfaatkan kayu Akasia dalam produksi furniture outdoor.

Jenis Kayu Terbaik Untuk Furnitire :

Dalam industri furniture, ada beberapa jenis kayu yang dikenal sebagai yang terbaik karena kualitas dan karakteristiknya. Berikut adalah beberapa jenis kayu terbaik yang sering digunakan untuk furniture:

Lantai kayu Jati

  1. Jati: Jati merupakan salah satu jenis kayu yang paling terkenal dan dihargai dalam industri furniture. Ia dikenal karena ketahanannya yang luar biasa terhadap cuaca, serangga, dan kerusakan akibat air. Jati juga memiliki tampilan yang indah, dengan serat yang kuat dan warna yang kaya.
  2. Mahoni (Mahogany): Mahoni adalah kayu yang dikenal karena keindahannya dan kemampuannya untuk diukir dengan detail halus. Ia memiliki warna merah kecokelatan yang khas dan tahan lama. Meskipun tidak sekuat jati, mahoni tetap menjadi pilihan populer untuk furniture indoor yang elegan.
  3. Walnut (Black Walnut): Walnut dikenal karena warna cokelat gelapnya yang kaya dan seratnya yang indah. Ia memiliki ketahanan yang baik terhadap goresan dan benturan, membuatnya cocok untuk pembuatan meja dan lemari.

Itu dia ulasan mengenai kekurangan kelebihan kayu akasia untuk dijadikan furniture Outdoor. Semoga ulasan ini ada manfaatnya.

Posting Komentar