BLANTERTOKOv132

6 Perbedaan Split Level dan Mezzanine dari Segi Desain & Fungsi

6 Perbedaan Split Level dan Mezzanine dari Segi Desain & Fungsi

6 Perbedaan Split Level dan Mezzanine dari Segi Desain & Fungsi

Perbedaan Split Level dan Mezzanine - dalam dunia desain arsitektur modern, konsep tata ruang kerap menjadi pembeda utama antara hunian biasa dan hunian yang memiliki nilai estetika serta fungsional tinggi.

Terdapat dua konsep yang kini sering menjadi pilihan adalah split level dan mezzanine.

Keduanya menawarkan solusi cerdas untuk mengatasi keterbatasan ruang, memberikan nuansa dinamis pada bangunan, dan tentu saja mempercantik interior rumah

Namun, apa sebenarnya perbedaan split level dan mezzanine? Penjelasan ini akan membahas tuntas hal tersebut. Berikut penjelasannya

Mengenal Split Level

6 Perbedaan Split Level dan Mezzanine dari Segi Desain & Fungsi

Split level adalah konsep desain rumah yang memanfaatkan perbedaan ketinggian antar ruang. Biasanya, rumah split level memiliki lantai yang bertingkat dalam satu bangunan, tetapi bukan lantai yang sepenuhnya terpisah.

Artinya, ruangan dalam rumah dipisahkan oleh tangga pendek, dengan setiap level memiliki fungsi yang berbeda.

Sebagai contoh, lantai utama dapat digunakan sebagai ruang tamu dan dapur, sementara beberapa anak tangga naik akan membawa Anda ke kamar tidur, dan beberapa anak tangga turun akan membawa Anda ke ruang keluarga atau ruang bawah tanah.

Selengkapnya: Ini Dia Rahasia Rumah Split Level Bisa Jadi Pilihan Tepat

Kelebihan:

  • Pemisahan fungsi ruang yang jelas
  • Privasi lebih terjaga
  • Tampilan luar rumah lebih dinamis

Kekurangan:

  • Tidak ramah untuk lansia atau anak kecil
  • Biaya pembangunan lebih tinggi
  • Renovasi sulit dilakukan

Mengenal Mezzanine

6 Perbedaan Split Level dan Mezzanine dari Segi Desain & Fungsi

Sementara itu, mezzanine adalah lantai tambahan atau setengah lantai yang terletak di antara dua lantai utama dalam sebuah bangunan.

Mezzanine sering digunakan untuk menambah ruang fungsional tanpa menambah keseluruhan lantai baru.

Biasanya, mezzanine dibuat terbuka dan tidak memiliki dinding penuh, sehingga memungkinkan visual antar lantai tetap mengalir.

Contoh penerapan mezzanine yang populer adalah di hunian dengan langit-langit tinggi, di mana mezzanine difungsikan sebagai ruang kerja, kamar tidur, atau perpustakaan mini.

Selengkapnya: Ide Desain Kamar Tidur Bergaya Mezzanine Minimalis

Kelebihan:

  • Menambah ruang tanpa mengubah struktur utama
  • Lebih murah dan cepat dibangun
  • Memberikan nilai estetika pada interior

Kekurangan:

  • Kurang cocok untuk aktivitas yang butuh privasi
  • Lebih panas dan kurang efisien secara termal
  • Membutuhkan langit-langit tinggi

Perbedaan Split Level dan Mezzanine

Aspek Split Level Mezzanine
Struktur Lantai bertingkat penuh Setengah lantai di antara dua lantai
Fungsi Ruang Pemisahan zona (privat, sosial) Tambahan ruang fleksibel
Tinggi Plafon Tidak terlalu tinggi Memerlukan plafon tinggi (min. 4 m)
Estetika Tampak dari luar Tampak dari dalam
Biaya Lebih mahal Lebih hemat
Kesulitan Akses Menengah ke tinggi Menengah
Kebutuhan Privasi Tinggi Rendah

1. Perbedaan Struktur Dasar

Perbedaan split level dan mezzanine yang paling mendasar terletak pada strukturnya. Split level memiliki desain lantai yang sepenuhnya terpisah dengan perbedaan tinggi antar ruang yang nyata.

Sedangkan mezzanine hanya merupakan tambahan ruang di antara dua lantai, tanpa benar-benar membagi lantai menjadi dua tingkat yang berbeda.

Mezzanine juga sering digambarkan sebagai "setengah lantai", sedangkan split level adalah "tingkat yang berbeda secara horizontal dan vertikal".

2. Perbedaan Fungsi dan Penggunaan Ruang

Dalam hal fungsi, perbedaan split level dan mezzanine juga cukup signifikan. Split level sering dimanfaatkan untuk menciptakan zona fungsional yang jelas: area tidur, area sosial, dan area servis. Ini memberikan privasi lebih dan pemisahan yang alami antar fungsi ruang.

Mezzanine, di sisi lain, lebih fleksibel dan sering digunakan untuk ruang tambahan tanpa harus merenovasi besar-besaran. Karena posisinya yang terbuka, mezzanine cocok untuk aktivitas yang tidak membutuhkan privasi tinggi, seperti area kerja, ruang baca, atau tempat bersantai.

3. Perbedaan Ketinggian Ruang

Perbedaan split level dan mezzanine juga berkaitan erat dengan tinggi plafon. Mezzanine memerlukan ruang vertikal yang cukup tinggi untuk dapat berfungsi optimal. Idealnya, tinggi plafon harus lebih dari 4 meter agar mezzanine nyaman digunakan.

Sementara split level tidak terlalu bergantung pada tinggi plafon total, karena desainnya memanfaatkan elevasi antar ruang.

Dalam hal sirkulasi udara, mezzanine cenderung panas karena berada di bagian atas dan biasanya terbuka, sedangkan split level dapat disesuaikan dengan sirkulasi yang lebih stabil karena ruang-ruangnya lebih tertutup.

4. Perbedaan Biaya Pembangunan

Jika Anda mempertimbangkan pembangunan, maka perbedaan split level dan mezzanine dari sisi biaya dan kompleksitas juga patut diperhitungkan.

Mezzanine cenderung lebih murah untuk ditambahkan karena strukturnya yang ringan dan tidak memerlukan perubahan total pada struktur bangunan.

Sebaliknya, split level memerlukan perencanaan awal yang matang karena menyangkut perubahan elevasi lantai yang mempengaruhi fondasi dan tangga.

Dalam hal ini, split level lebih cocok diterapkan pada rumah yang sejak awal sudah didesain dengan sistem bertingkat mini.

Baca Juga: Jasa Bangun Rumah di Bandung dan Sekitarnya

5. Perbedaan Estetika dan Gaya Desain

Secara visual, perbedaan split level dan mezzanine juga memunculkan kesan estetika yang berbeda. Split level memberikan tampilan rumah yang unik dari luar, karena fasad rumah bisa terlihat seperti dua lantai yang tidak sejajar. Ini memberi kesan arsitektur yang dinamis dan tidak monoton.

Mezzanine, karena berada di dalam ruangan, lebih menonjolkan unsur interior desain. Dengan sentuhan material seperti kaca, baja ringan, atau kayu, mezzanine bisa menjadi elemen artistik yang meningkatkan nilai estetika ruangan secara keseluruhan.

6. Perbedaan Keamanan dan Aksesibilitas

Topik keamanan dan aksesibilitas juga penting dalam membahas perbedaan split level dan mezzanine.

Split level, karena terdiri dari beberapa anak tangga pendek antar ruang, bisa menyulitkan bagi penghuni lansia atau penyandang disabilitas. Hal ini perlu dipertimbangkan secara serius sebelum membangun rumah model split level.

Mezzanine, walau biasanya memiliki tangga yang curam, bisa dibuat lebih aman dengan pagar pembatas dan tangga spiral atau minimalis. Meski begitu, penggunaannya tetap lebih cocok untuk orang dewasa atau anak remaja.

Mana yang Harus Dipilih, Split Level atau Mezzanine?

Setelah memahami perbedaan split level dan mezzanine, Anda bisa menentukan pilihan berdasarkan kebutuhan dan kondisi rumah. Jika Anda membangun rumah baru dengan lahan yang miring atau ingin zonasi yang jelas antar ruang, split level adalah solusi ideal.

Namun, jika Anda tinggal di rumah dengan langit-langit tinggi dan ingin memaksimalkan ruang tanpa renovasi besar, mezzanine bisa menjadi pilihan tepat.

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa perbedaan split level dan mezzanine bukan hanya soal tinggi lantai atau penempatan tangga.

Keduanya mencerminkan pendekatan arsitektur yang berbeda dalam menjawab tantangan ruang, fungsi, dan estetika.

Split level lebih cocok untuk desain menyeluruh dengan zonasi yang kuat, sedangkan mezzanine lebih fleksibel dan ekonomis untuk menambah fungsi ruang tanpa mengubah struktur utama bangunan.

Memahami perbedaan split level dan mezzanine akan membantu Anda memilih solusi yang tepat sesuai dengan karakteristik rumah dan gaya hidup Anda. Jadi, apakah Anda lebih tertarik pada fleksibilitas mezzanine atau keunikan split level?

Detail Pemesanan

6 Perbedaan Split Level dan Mezzanine dari Segi Desain & Fungsi
6 Perbedaan Split Level dan Mezzanine dari Segi Desain & Fungsi
Jumlah: : :
Sub-Total :

*Belum termasuk Ongkos kirim

check_circle_outline Produk Lainnya