Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Fashion Blog

Mengenal Fungsi Kayu Usuk Beserta Jenis-jenisnya

 

Fungsi kayu usuk

Fungsi kayu usuk – Dalam bidang konstruksi, tentunya kayu menjadi salah satu jenis material yang selalu diandalkan. Hal itu bukan tanpa alasan, karena material kayu memiliki sifat multifungsi sehingga membuatnya cocok digunakan untuk beragam kebutuhan konstruksi.

Seperti halnya kayu usuk yang selintas memang tampak seperti kayu kaso. Lantas, apa fungsi yang sebenarnya dari kayu kaso? Nah, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, mending kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

Sekilas Tentang Kayu Usuk

Sebenarnya usuk merupakan sebuah kayu atau bambu panjang yang difungsikan sebagai tulang rusuk atap rumah. Biasanya usuk akan dipasang secara membujur dari atas ke bagian tepi atap rusuk-rusuk.

Sekilas Tentang Kayu Usuk

Namun, usuk juga sering disebut dengan istilah kasau atau kaso. Adapun pemasangan kayu usuk yang dilakukan dengan cara dipaku, lalu diberi jarak sekitar 40 – 50 cm antara usuk yang satu dengan yang lainnnya.

Tapi pada kondisi tertentu, pemasangan kayu usuk juga bisa dilakukan dengan cara di bor terlebih dulu sebelum di paku. Ya, hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi pecah pada bagian ujung-ujung kayu usuk tersebut.

Ukuran kayu usuk yang tersedia dipasaran sangatlah bervariasi. Namun, ukuran kayu usuk yang umumnya digunakan untuk kebutuhan konstruksi rumah itu adalah 4 x 6 cm dan 5 x 7 cm. Sedangkan harga kayu usuk akan dibedakan berdasarkan jenis kayunya dan ukuran yang dipesan.

Baca Juga : Daftar Jenis kayu Kaso Terbaik

Fungsi Kayu Usuk:

Perlu diketahui, fungsi utama kayu usuk ini sebagai penerima beban dari penutup atap dan reng yang diteruskan ke gording. Selain itu kayu usuk juga tampil dalam bentuk memanjang , mulai dari balok dinding hingga keluar bagian dinding.

Fungsi Kayu Usuk

Hal itu dilakukan dengan tujuan agar membentuk overstek (teritisan), sehingga bisa disesuaikan dengan ukuran yang dibutuhkan. Berkat adanya kayu usuk, maka beban dari penutup atap dan reng bisa diterima serta diteruskan ke gording.

Umumnya kayu usuk akan diaplikasikan saat kita ingin membuat plafon dan beksiting untuk proses pengecoran. Tak hanya itu, kayu usuk juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan penguat konstruksi atap hingga digunakan untuk tatakan reng.  

5 Jenis Kayu Usuk Terbaik

1. Kayu Kamper

Kayu Kamper

Kayu kamper mempunyai visual yang indah dengan pola seratnya yang menarik. Itu sebabnya, mengapa kayu Kamper tidak membutuhkan finishing yang lama untuk tetap indah dan estetik. Tak hanya unggul dari segi tampilannya saja, bahkan kayu Kamper juga tingkat keawetannya yang sangat tinggi.

Kayu Kamper mampu tahan terhadap serangan rayap terutama jika diberi perawatan yang baik. Bahkan yang lebih hebatnya lagi. Kayu Kamper sudah terbukti tahan banting dan termasuk kayu kelas I dan II sehingga tergolong kayu berkualitas.

Daya tahan kayu ini sangat baik dan kualitasnya hampir sama dengan kayu Jati. Aroma Kamper yang sangat khas membuat rayap tidak berani mendekat bahkan jenis hama lainnya, sehingga membuatnya ideal digunakan sebagai usuk rangka bangunan.

2. Kayu Mahoni

Kayu Mahoni

Ini dia salah satu jenis kayu yang memang selalu banyak diandalkan untuk dijadikan usuk. Hal itu bukan tanpa alasan, karena Kayu Usuk Mahoni memiliki tingkat kekerasan dan kekuatan yang cukup mumpuni. Bahkan yang lebih menariknya lagi, harga Kayu Usuk Mahoni ini relatif terjangkau lho.

Bagaimana tidak? sebab Kayu Usuk Mahoni dengan ukuran standar 5 x 7 cm hanya di banderol Rp 30 ribuan saja. Sehingga tak heran jika jenis kayu usuk yang satu ini tidak pernah sepi dari pembeli.

3. Kayu Sengon

Kayu sengon

Selain kayu mahoni, kayu sengon atau kayu albasia juga merupakan salah satu jenis kayu terbaik yang kerap dijadikan sebagai usuk. Dinilai dari segi tekstur, sebenarnya Kayu Usuk albasia ini tampak cenderung lunak. Meskipun teksturnya lunak, ternyata kayu sengon ini sudah terbukti tidak mudah patah dan memiliki tingkat keawetan yang cukup baik.

4. Kayu Glugu

Kayu glugu

Dalam industri perkayuan, kayu glugu alias kayu kelapa ini memang terkenal dengan keindahan pola seratnya. Selain memiliki pola serat yang indah, ternyata struktur kayu kelapa juga tergolong cukup keras.

Apalagi setelah melalui proses pengawetan, yang mana struktur kayu kelapa akan menjadi lebih kokoh dan tahan banting. Dengan strukturnya yang cukup keras, maka tak heran juga jika kayu kelapa kerap digunakan sebagai bahan baku untuk kayu usuk rangka atap rumah.

Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat kayu kelapa sudah terbukti kuat sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Bukan hanya itu, tingkat pemuaian dan penyusutan pada kayu kelapa ini tergolong sangat rendah.

5. Kayu Bengkirai

Kayu Bengkirai

Kayu bengkirai memiliki ciri khas dari segi tampilannya, yakni mengusung warna kuning kecoklatan. Itu sebabnya, mengapa kayu bengkirai sering disebut dengan istilah yellow balau. 

Kayu bengkirai juga mempunyai tekstur padat, yang mana ia dapat kering dalam waktu mulai dari 12 hari sampai 1 bulan pada suhu normal untuk kemudian diolah lagi menjadi berbagai kebutuhan properti dan konstruksi. 

Bukan hanya itu, bahkan kayu bengkirai juga mempunyai tekstur yang agak kasar dengan bobotnya yang lebih berat ketimbang kayu jati maupun kayu lainnya sehingga membuatnya sering digunakan untuk pondasi rangka atap termasuk kayu usuk.

Artikel Terkait : Decking Kayu Bengkirai Untuk Tepian Kolam Renang

Nah, seperti itulah fungsi kayu usuk beserta jenis-jenis kayu terbaiknya, sehingga bisa kamu jadikan sebagai bahan referensi saat hendak membangun maupun merenovasi rumah.

 

 

 

 

 

Posting Komentar untuk "Mengenal Fungsi Kayu Usuk Beserta Jenis-jenisnya"