Fungsi Reng kayu – Tentunya kita semua sudah tahu bahwa kayu
merupakan salah satu jenis material yang selalu diandalkan dalam dunia
konstruksi. Hal itu bukan tanpa sebab, karena kayu memiliki sifat yang
fleksibel sehingga ideal digunakan untuk menunjang berbagai kebutuhan
konstruksi.
Pada setiap tipe
kayu untuk konstruksi pastinya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ya, salah
satunya seperti reng kayu yang memiliki peran penting dalam konstruksi
bangunan.
Lantas, seperti apakah peran dari reng kayu
tersebut...??? Nah,
sebelum mengetahui peran atau fungsinya, sebaiknya kita pahami dulu apa yang
dimaksud dengan reng. Maka dari itu, simaklah baik-baik ulasannya di bawah ini.
Mengenal Reng
Reng merupakan sebuah komponen struktur atap yang diaplikasikan sebagai
tempat bertumpunya susunan penutup atap. Biasanya jarak antar reng akan
disesuaikan dengan ukuran penutup atap. Contohnya seperti genteng tanah liat,
maka jarak antar reng tersebut akan dibuat seukuran dengan gentengnya.
Tak hanya itu, reng juga menjadi salah satu komponen atap dengan bentuk
serta ukuran profil yang paling kecil. Adapun posisi reng yang dibuat
membentang atau melintang di atas kasau dan juga akan disesuaikan dengan
keperluan penutup atap.
Baca Juga : Apa Itu Kisi-kisi Kayu? dan Untuk Apa Fungsinya?
Pada proses
pemasangannya, maka kita harus mengukur dulu ukuran genteng yang nantinya akan
disesuaikan dengan jarak antar reng. Oleh karena itu, pemasangannya pun
haruslah tepat dan presisi agar genteng tersusun dengan rapi serta tidak mudah
goyang.
Bahkan yang lebih
menariknya lagi, ternyata reng kayu juga memiliki fungsi lain yang jarang
diketahui. Adapun mengenai fungsi lain dari reng kayu seperti dibawah ini:
- Reng kayu dapat digunakan sebagai sambungan ke kayu kaso atau kayu usuk
- Reng kayu bisa digunakan untuk memperkuat sistem konstruksi atap rumah
- Reng kayu dapat difungsikan sebagai pegatur jarak antar tiap genteng, yang bertujuan agar genteng bisa dipasang dengan rapi dan lebih terikat antara satu dengan yang lainnya.
Keunggulan Reng Kayu:
- Memiliki sifat yang fleksibel dan elastis
- Mampu menopang beban yang berat
- Memiliki bobot ringan
- Kuat terhadap gaya tarik, gaya tekan, dan pemuaian
- Proses pengerjaan yang lebih mudah, sehingga tidak harus menggunakan jasa pemasangan yang ahli
- Menawarkan harga yang lebih murah
Kekurangan Reng Kayu:
- Tidak tahan terhadap api
- Berpotensi mengalami pemuaian dan penyusutan akibat perubahan cuaca
- Tidak terlalu tahan terhadap serangan rayap
- Rawan mengalami pelapukan saat terkena air hujan.
Jenis-jenis Reng Kayu Paling Laris Dipasaran
Pada dasarnya, tidak semua jenis kayu yang ada di Indonesia
ini cocok dijadikan bahan baku untuk reng. Hal itu bukan tanpa alasan, karena
pada masing-masing jenis kayunya memiliki kualitas yang berbeda-beda.
Maka dari itu, kita harus lebih cermat lagi dalam memilih
jenis reng kayu untuk kebutuhan rangka atap rumah. Dengan kata lain, pilihlah
jenis reng kayu yang benar-benar kokoh dan tahan terhadap perubahan cuaca
maupun serangan rayap. Adapun
mengenai jenis-jenis reng kayu terbaik yang direkomendasikan seperti dibawah
ini:
1. Reng Kayu Ulin
Teksur kayu ulin
ini tampak terasa kasar dan sangat keras saat diraba dengan tangan. Saking
kerasnya, bahkan kayu ulin sering dijuluki dengan nama “kayu besi“. Hal itu pun
terbukti, yang mana proses pemotongannya tergolong cukup sulit sehingga
membutuhkan bantuan gergaji mesin.
Dengan demikian,
maka tak heran jika kayu ulin sangat ideal dijadikan reng untuk menopang beban
material genteng. Untuk tingkat kekuatannya, kayu ulin ini termasuk
kedalam kelas I. Begitu pun dengan tingkat keawetannya yang juga masuk ke dalam
kelas I.
Dengan teksturnya
yang sekeras besi, maka tak heran jika reng kayu ulin tidak akan mudah ditembus
oleh rayap maupun hama serangga pemakan kayu lainnya. Bahkan yang lebih
hebatnya lagi, reng kayu ulin sudah terbukti tahan terhadap kelembapan dan
perubahan cuaca ekstrim.
Baca Juga : Kayu Ulin Kalimantan Vs Kayu Ulin Sulawesi
2. Reng Kayu Bengkirai
Kayu bengkirai mempunyai ciri khas dari segi tampilannya,
yakni mengusung warna kuning kecoklatan. Itu yang menjadi alasan, mengapa kayu
bengkirai sering disebut dengan istilah yellow balau. Kayu
bengkirai juga mempunyai tekstur padat, yang mana ia dapat kering dalam waktu
mulai dari 12 hari sampai 1 bulan pada suhu normal untuk kemudian diolah lagi
menjadi berbagai kebutuhan properti dan konstruksi.
Bukan hanya itu, bahkan kayu bengkirai juga mempunyai
tekstur yang agak kasar dengan bobotnya yang lebih berat ketimbang kayu
jati maupun kayu lainnya sehingga membuatnya sering digunakan untuk pondasi
rangka atap. Bengkirai merupakan jenis kayu dengan tingkat kekuatan kelas l dan
ll yang kualitasnya hampir setara dengan kekuatan kayu jati.
Artikel Terkait : Decking Kayu Bengkirai Cocok Untuk Tepian Kolam Renang
3. Reng Kayu Kelapa (Kayu Glugu)
Disamping tampilan
pola seratnya yang indah, ternyata struktur kayu kelapa juga tergolong cukup
keras. Terlebih setelah melalui proses pengawetan, yang mana struktur kayu
kelapa akan menjadi lebih kokoh dan tahan banting.
Dengan strukturnya
yang cukup keras, maka tak heran juga jika kayu kelapa kerap digunakan sebagai
bahan baku untuk pembuatan rangka atap rumah. Pasalnya, mengingat kayu kelapa
sudah terbukti kuat sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Menariknya lagi, tingkat pemuaian dan penyusutan pada kayu kelapa ini tergolong
sangat rendah.
4. Reng Kayu Meranti
Dalam inustri
perkayuan, kayu meranti ini memang terkenal dengan tingkat keawetannya yang
begitu mumpuni. Terlebih untuk jenis kayu meranti merah, yang mana daya
tahannya itu jauh lebih baik ketimbang meranti putih maupun meranti kuning.
Adapun mengenai
kekuatan kayu meranti yang akan dikategorikan menjadi lima tingkatan. Semakin
kecil tingkatan kelasnya, maka kekuatan kayu tersebut akan semakin bagus. Tingkat
kekuatan jenis kayu meranti merah termasuk kedalam golongan kelas II – IV,
sehingga daya tahannya mampu mencapai 11 tahun.
Untuk tingkat
keawetannya, kayu meranti merah termasuk ke dalam kelas III – IV yang dapat
bertahan hingga 10 tahun. Adapun proses pengawetan kayu meranti yang biasanya
menggunakan campuran minyak diesel dan kreosot.
5. Reng kayu Pinus
Jenis reng kayu
terbaik berikutnya yang akan dibahas, yakni berupa reng kayu pinus atau yang
sering disebut dengan istilah jati belanda. Reng kayu pinus ini sangat mudah untuk
kita jumpai dipasaran, karena harga yang ditawarkannya pun relatif lebih murah.
Untuk bagian
terasnya, kayu jati ini tampil dengan warna kuning cerah sedangkan bagian
gubalnya mengusung warna krem atau bahkan putih kecoklatan.
Itu sebabnya,
mengapa kayu jati belanda tidak mudah ditembus oleh rayap, tidak mudah
mengalami pelapukan, hingga tahan terhadap perubahan cuaca sehingga sangat
cocok dijadikan reng kayu sebagai penopang rangka atap rumah. Meski tidak
sekokoh kayu jati asli, namun kayu jati belanda ini sudah terbukti cukup kokoh
dan kuat.
Nah, seperti
itulah peran reng kayu pada konstruksi bangunan beserta jenis-jenis terbaiknya,
sehingga dapat kamu jadikan sebagai bahan referensi.