Jenis atap bangunan – Tentunya kita semua sudah tahu
bahwa atap merupakan salah satu elemen yang tak dapat dipisahkan dalam
konstruksi bangunan. Pasalnya, fungsi utama atap sebagai pelindung dari
berbagai faktor cuaca, seperti hujan, teriknya matahari, angin, dan lain sebagainya.
Ada beragam jenis material atap yang tersedia dipasaran, dimana
masing-masing jenisnya memiliki ciri khas tersendiri, mulai dari tekstur,
warna, bentuk, tingkat ketahanan, dan harga. Dengan tersedianya beragam jenis
material atap, tentu saja bisa kamu pilih sesuai dengan selera.
Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai jenis-jenis
material atap bangunan, mending kita simak saja langsung ulasannya di bawah
ini.
8 Jenis Material Atap Bangunan
1. Atap Metal
Apabila dilihat
dari bentuknya, Genteng Metal ini memang tampak terlihat seperti
lembaran-lembaran yang menyerupai seng. Tak hanya kokoh dan kuat, proses
pemasangan pada jenis genteng yang satu ini juga terbilang cukup mudah.
Pada tahap
pemasangannya, maka Genteng Metal harus ditanam dulu pada balok gording rangka
atap dengan menggunakan sekrup. Genteng Metal sudah dilapisi dengan bahan anti
karat sehingga membuatnya tidak akan mudah mengalami korosi.
Tak hanya itu,
genteng metal tidak perlu sering dilakukan cat ulang karena materialnya memang
sudah dilapisi dengan bahan anti lumut.
Namun, terdapat
satu kekurangan dari genteng metal yang harus kalian ketahui. Ya, kekurangan
genteng metal ini adalah tampilannya yang terkesan monoton dan membosankan.
Selengkapnya : Mengenal Atap Genteng Metal Dan Kekurangan Kelebihannya
2. Atap Aspal (Bitumen)
Pada dasarnya, atap yang berbahan aspal memang belum terlalu populer di Indonesia. Ya, hal ini dikarenakan harga genteng aspal lebih mahal dibanding jenis genteng lainnya.
Meski
dibanderol dengan harga mahal, namun genteng aspal memiliki keunggulan dari
segi bobotnya yang lebih ringan, sehingga akan memudahkan proses pemasangan.
Walau berbobot
ringan, namun jenis genteng yang satu ini sudah terbukti tahan api dan angin
kencang. Bahkan, permukaannya pun sudah dilapisi dengan lapisan
anti jamur dan anti pudar.
Penasaran dengan sebarapa bagus atap aspal ini ? Bagi anda yang ingin tahu lebih lengkap, kami sudah uraikan di artikel khusus yang lengkap ini : Atap Bitumen. Apakah Rekomendasi Dipasang DI Indonesia ?
3. Atap Genteng Tanah Liat
Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa genteng tanah liat
merupakan salah satu jenis material atap rumah yang memang menjadi favoritnya
masyarakat. Pasalnya, harga genteng tanah liat yang relative murah serta mudah
ditemui di pasaran.
Terlebih dengan bobotnya yang cukup ringan sehingga dapat memudahkan saat proses pemasangan. Meski berbobot ringan, namun genteng ini harus dipasang dengan teliti agar tidak ada celah-celah. Alhasil, proses pemasangan genteng tanah liat ini bisa memakan waktu cukup lama.
Bukan hanya itu, ia juga rentan terhadap lumur dan jamur
sehingga membuatnya harus dilapisi dengan cat atau glossur.
Namun diantara jenis genteng sebelumnya, genteng tahan liat ini dikenal sebagai dikenal sebagai jenis genteng paling ideal di pasang di Indonesia.
4. Atap Beton
Sebenarnya bentuk
Genteng Beton memang tidak berbeda jauh dengan jenis genteng tanah liat, hanya saja berbeda dari segi warna. Hal
itu dikarenakan material Genteng Beton terbuat dari bahan tanah liat yang
dicampur dengan semen, kemudian dicetak dengan bentuk yang menyerupai jenis
genteng tanah liat.
Biasanya Genteng
Beton sering diaplikasikan pada rumah tipe minimalis karena dapat menghadirkan
nuansa yang simple, namun masih tetap terlihat mewah dan elegan.
Selain unggul
dari segi tampilannya, Genteng Beton juga sudah terbukti tahan lama dan kokoh.
Apalagi geteng beton menyediakan beragam warna dan bentuk, sehingga bisa kamu
pilih yang sesuai dengan konsep rumah.
Penasaran dengan gentang beton ini, Yuk simak uraian lengkapnya disini : Review Jenis-jenis Genteng Beton Beserta Plus Minusnya
5. Atap Genteng Keramik
Dibalik karakteristiknya
yang kokoh dan kuat, jenis genteng keramik ini juga dapat menciptakan
kilauan-kilauan saat terkena cahaya sehingga akan mempertegas kesan mewah pada
hunian.
Kabarnya, Genteng
Keramik ini terbuat dari bahan tanah liat yang dibakar pada suhu sekitar 1.100
derajat yang membuat warnanya tidak mudah memudar. Sehingga tak heran jika Genteng Keramik
ini mampu menahan beban berat tubuh manusia.
Akan tetapi,
proses pemasangan pada genteng keramik ini tergolong cukup sulit. Soalnya, ia
harus dipasang secara teliti agar tidak terjadi pemasangan ulang kembali. Tak hanya itu, Genteng
Keramik juga harus dipasang dengan tingkat kemiringan minimalnya 30 derajat
agar air bisa mengalir secara sempurna.
Agar posisinya
tidak mudah bergeser, biasanya pada pemasangan genteng keramik akan diperkuat
oleh baut.
Pertanyaan berikutnya, apa bedanya genteng keramik dengan genteng tanah liat ? Mari baca selengkapnya disini : Perbedaan Genteng Keramik Dan Genteng Tanah Liat
6. Atap Asbes
Material asbes
terbuat dari dari campuran 6 bahan mineral silikat alam. Sehingga tak heran,
jika tingkat kekuatan genteng asbes tidaklah sekokoh jenis genteng keramik
maupun genteng lainnya.
Namun dari segi
harga, maka genteng asbes ini lebih murah bahkan proses pemasangannya pun
terbilang mudah. Pasalnya, pada proses pemasangannya tidak membutuhkan banyak
kayu reng. Meski demikian, penggunaan genteng asbes dinilai kurang bagus untuk
kesehatan.
Kabarnya, Genteng
Asbes memiliki serat dalam bentuk partikel yang mudah terlepas ke udara dan
terhirup oleh manusia sehingga bisa memicu masalah pernafasan. Bukan hanya itu,
penggunaan genteng asbes juga kerap membuat suhu di dalam ruangan menjadi lebih
panas.
Baca selengkapnya : Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Material Asbes?
7. Atap Sirap Kayu
Dari namanya saja
kita sudah bisa menebak, dimana jenis atap ini menggunakan material kayu
sebagai bahan utamanya. Ada banyak sekali jenis kayu yang bisa digunakan
sebagai genteng sirap kayu.
Namun, kebanyakan
jenis kayu yang sering diandalkan dalam pembuatan genteng sirap ini adalah kayu
ulin. Hal
itu bukan tanpa alasan, mengingat tingkat kekuatan dan kekerasan kayu ulin
adalah yang terbaik diantara jenis kayu lainnya.
Bagaimana tidak?
sebab kayu ulin memiliki tekstur yang sekeras besi sehingga membuatnya tidak
mudah ditembus oleh serangga pemakan kayu seperti rayap.
Bahkan yang lebih hebatnya lagi, bahkan kayu ulin juga tidak mudah mengalami pelapukan dan korosi serta tahan perubahan cuaca.
8. Atap Kanopi
Jenis material atap berikutnya yang akan dibahas, yakni
berupa kanopi. Namun, sebenarnya penggunaan
genteng kanopi bukan diaplikasikan sebagai atap utama. Dengan kata lain,
genteng kanopi hanya berperan sebagai pemanis tampilan rumah saja.
Adapun mengenai
beberapa area tertentu yang umumnya dipasangi genteng kanopi, seperti area garasi,
carport, rooftop, halaman, taman, area kolam renang, dan lain sebagainya.
Meski tampak
menerawang, namun jenis genteng kanopi baja ringan ini sudah terbukti kokoh dan
tahan lama. Bukan hanya itu, bahkan harga genteng baja kanopi ini tergolong
cukup murah.
Selengkapnya : Rekomendasi Jenis Material Kanopi Terbaik Halaman Rumah
9. Atap uPVC
Atap uPVC, singkatan dari Unplasticized Polyvinyl Chloride, adalah pilihan atap yang terbuat dari bahan uPVC, ideal untuk digunakan di negara tropis seperti Indonesia. Kekokohan dan ketahanan lama uPVC terhadap korosi yang disebabkan oleh hujan dan sinar matahari yang intens membuatnya sangat sesuai untuk kondisi iklim di Indonesia. Keunggulan lain dari atap uPVC adalah fleksibilitasnya dalam produksi berbagai warna.
Pertama, atap ini memiliki kemampuan menolak panas yang luar biasa, dengan tingkat pemantulan panas mencapai 71%. Hal ini tidak hanya menjaga suhu di dalam bangunan tetap sejuk, tetapi juga membantu mengurangi beban pendinginan.
Selain itu, keunggulan kedap suara atap uPVC memastikan pengalaman tinggal di dalam bangunan yang lebih tenang, mengurangi kebisingan yang disebabkan oleh hujan deras hingga 20 desibel lebih rendah daripada atap logam konvensional.
Kemampuan fleksibilitas atap uPVC dalam desain menciptakan kemungkinan untuk menghadirkan atap berbentuk kurva tanpa perlu proses gulungan sebelumnya. Ini memberikan kebebasan dalam estetika desain bangunan tanpa mengorbankan kekuatan dan ketahanan atap.
Atap uPVC juga dikenal sebagai bahan yang tahan api (fire retardant), memberikan keamanan ekstra dengan memperlambat penyebaran api jika terjadi kebakaran. Kualitas ini memberikan waktu tambahan untuk tindakan pemadam kebakaran yang efektif.
Terakhir, ketahanan terhadap korosi menjadi keunggulan lainnya. Dengan ketahanan lebih dari 90% terhadap asam, basa, dan garam dibandingkan dengan atap logam, atap uPVC adalah pilihan yang andal untuk berbagai lingkungan, termasuk pabrik, perumahan, dan area publik. Dengan karakteristik-karakteristik ini, atap uPVC menawarkan solusi yang kokoh dan tahan lama untuk kondisi iklim tropis di Indonesia.
Selengkapnya : Apa Itu Atap uPVC. Apakah Bagus Digunakan Di Iklim Trofis ?
10. Atap Spandek
Atap spandek, merupakan kombinasi alumunium dan seng dengan rasio 55% alumunium dan 43% seng, menjadi salah satu pilihan atap rumah yang menarik. Setiap jenis atap memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, termasuk atap spandek. Untuk memahami lebih dalam tentang jenis atap ini, mari kita eksplorasi bersama keunggulan dan kelemahannya.
Keunggulan pertama yang mencolok adalah ketahanan yang dimiliki atap spandek. Material ini dikombinasikan dengan bahan kimia yang membuatnya anti pecah dan anti retak. Keunggulan lainnya terletak pada ketahanannya terhadap angin kencang, menjadikannya pilihan yang solid untuk melindungi rumah Anda.
Selain itu, atap spandek memiliki ketebalan rata-rata sekitar 0,3 mm hingga 0,5 mm, menjadikannya atap yang ringan namun tetap kuat dan kokoh. Kemudahan instalasi dan manuver atap ini menjadi nilai tambah, memberikan kepraktisan dalam pemasangan.
Daya tarik lain dari atap spandek adalah variasi warna yang melimpah. Dengan beragam pilihan warna, atap ini dapat disesuaikan dengan desain hunian Anda. Permukaannya yang dapat dicat memungkinkan Anda untuk mengkreasikan warna yang sesuai dengan konsep rumah impian Anda. Dengan begitu, atap spandek tidak hanya memberikan perlindungan, tetapi juga meningkatkan estetika visual rumah Anda.
11. Atap Seng
Atap seng, sebagai alternatif penutup bangunan, menawarkan pilihan yang populer selain atap tanah liat. Material atap ini terdiri dari lembaran baja tipis yang dilapisi seng untuk meningkatkan ketahanan terhadap karat.
Keunggulan atap seng melibatkan kemudahan aplikasi, karena tidak memerlukan struktur rangka yang rumit, sehingga proses pemasangannya menjadi lebih sederhana. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa keberlanjutan perlindungan atap seng bergantung pada keberlanjutan lapisan sengnya. Jika lapisan seng terkikis atau hilang, atap bisa mengalami karat dan kebocoran, yang dapat menyebabkan suara berisik saat hujan turun.
Meskipun atap seng memiliki beberapa kelemahan, kelebihan kemudahan aplikasinya membuatnya tetap menjadi pilihan yang layak untuk penutup bangunan.
Baca juga: Mengintip Kelebihan & Kekurangan Material Seng
12. Genteng Kaca
Genteng kaca, terbuat dari bahan dasar kaca, menjadi salah satu material penutup atap yang menarik. Pada beberapa produk tertentu, genteng kaca juga dapat menggunakan bahan transparan lainnya seperti akrilik atau plastik.
Proses pemasangan dan bentuk genteng kaca umumnya mirip dengan genteng pada umumnya, di mana mereka diatur di atas rangka kuda-kuda pada atap. Salah satu keunggulan utama genteng kaca adalah kemampuannya untuk memungkinkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan dari bagian atas, dikenal sebagai skylight.
Dengan menggunakan genteng kaca, Anda dapat menciptakan efek pencahayaan alami yang menyenangkan di dalam ruangan, menciptakan atmosfer yang terang dan nyaman. Ini menjadikan genteng kaca sebagai pilihan menarik bagi mereka yang menginginkan penerangan alami dalam rumah atau bangunan mereka.
Selengakapnya : Genteng Kaca: Karakteristik, Fungsi & Plus Minus
13. Atap Fiber
Atap fiber merupakan jenis atap yang terdiri dari serat alami atau buatan yang dicampur dengan bahan pengikat seperti semen. Keunggulan atap fiber meliputi kekuatan dan ketahanan terhadap cuaca eksternal, menjadikannya pilihan yang sangat cocok untuk berbagai jenis bangunan.
Tahan api: Atap fiber memiliki sifat tahan api, yang membuatnya menjadi pilihan aman untuk melindungi bangunan dari risiko kebakaran. Ketahanan terhadap api ini memberikan perlindungan ekstra dan meminimalkan kerugian akibat bahaya kebakaran.
Dapat dicetak dalam berbagai bentuk: Atap fiber dapat dicetak dalam berbagai bentuk dan desain, memberikan fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan arsitektur dan gaya bangunan. Anda dapat menemukan atap fiber dalam berbagai motif dan warna, memungkinkan Anda menyesuaikannya dengan tata letak dan estetika bangunan.
Harga terjangkau: Secara umum, atap fiber memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan beberapa jenis atap lainnya. Hal ini membuatnya menjadi opsi yang ekonomis tanpa mengorbankan kualitas dan ketahanan.
Selengkapnya : Mari Kita Eksplorasi Jenis-jenis Atap Fiber
Perbandingan Jenis material Atap Di atas :
Jenis Atap | Kelebihan | Kekurangan | Cocok untuk |
---|---|---|---|
Genteng Tanah Liat | Estetika alami | Berat, memerlukan struktur atap yang kuat | Rumah tradisional, bangunan berarsitektur alami |
Genteng Keramik | Tahan cuaca | Berat, biaya tinggi | Berbagai jenis bangunan |
Genteng Metal | Ringan, tahan korosi | Pemuaian panas bisa menyebabkan kebisingan | Rumah modern, bangunan komersial |
Genteng Kayu Sirap | Estetika kayu | Rentan terhadap serangan hama | Rumah bergaya alam, vila |
Genteng Spandek | Ringan, tahan korosi | Tidak menahan panas dengan baik | Bangunan komersial, industri |
Genteng Aspal Bitumen | Harga terjangkau | Kurang tahan terhadap panas dan cuaca | Gudang, bangunan komersial ringan |
Genteng Kaca | Estetika modern | Tidak memberikan privasi | Area dengan pemandangan indah, modern |
Atap Seng | Ringan, tahan korosi | Berisik saat hujan | Bangunan komersial, industri |
Atap uPVC | Ringan, tahan air | Mudah tergores | Bangunan dengan kebutuhan ringan dan tahan air |
Atap Fiber | Ringan, tahan air | Rentan terhadap sinar UV, perawatan khusus | Area dengan risiko korosi tinggi |
Itu dia beberapa jenis material atap bangunan yang tersedia
dipasaran. Jadi, kamu lebih suka menggunakan jenis material atap yang mana?