BLANTERTOKOv132
Ketahui 10 Jenis Kayu Kelas III Berserta Kualitasnya

Kayu Kelas III

Dalam dunia material bangunan, kayu dibagi ke dalam beberapa kelas berdasarkan tingkat kekuatan, keawetan, dan ketahanannya terhadap cuaca maupun serangan hama. 

Klasifikasi ini memudahkan pengguna dalam memilih jenis kayu sesuai kebutuhan konstruksi. Salah satu kategori yang paling banyak digunakan untuk kebutuhan konstruksi ringan hingga interior adalah Kayu Kelas III.

Meski berada satu tingkat di bawah Kayu Kelas II (Kayu Kelas 2 atau kayu tingkat II), Kayu Kelas III tetap memiliki kualitas yang layak, mudah diolah, dan menawarkan harga yang lebih terjangkau.

Karena itu, jenis kayu ini sangat populer untuk rangka rumah sederhana, plafon, kusen, partisi, hingga furnitur non-struktural.

Berikut ini adalah 10 jenis Kayu Kelas III yang umum digunakan di Indonesia, lengkap dengan kualitas dan asal kayunya.

Berikut 10 Jenis Kayu Kelas III

Kayu Kelas III

1. Kayu Sengon

Kayu Sengon dikenal sebagai salah satu Kayu Kelas III paling populer di Indonesia. Kayu ini berasal dari pohon sengon yang tumbuh sangat cepat, sehingga pasokannya melimpah dan harganya relatif ekonomis. 

Warna kayunya cerah dengan tekstur cukup halus, membuatnya mudah dipotong dan dibentuk. Dari segi kekuatan, Sengon memang berada di bawah Kayu Kelas II atau kayu tingkat II, terutama dalam ketahanan terhadap air dan beban berat.

Namun untuk penggunaan di area kering seperti rangka plafon, daun pintu ringan, dan furnitur sederhana, Kayu Sengon sudah cukup stabil dan fungsional.

2. Kayu Albasia

Kayu Albasia sering dianggap mirip dengan Sengon karena masih satu keluarga. Sebagai Kayu Kelas III, Albasia memiliki serat yang sedikit lebih rapat dan permukaan yang cukup rata, sehingga sering digunakan dalam industri mebel skala kecil hingga menengah.

Jika dibandingkan dengan Kayu Kelas II (Kayu Kelas 2), daya tahan Albasia terhadap kelembapan dan serangga memang lebih rendah. 

Namun dengan proses pengeringan yang baik dan finishing yang tepat, Kayu Albasia tetap mampu bertahan lama untuk kebutuhan interior seperti lemari, meja ringan, dan panel dinding.

3. Kayu Mahoni Lokal

Mahoni lokal masuk dalam kategori Kayu Kelas III karena tingkat keawetannya yang sedang. Kayu ini memiliki ciri khas warna cokelat kemerahan dengan serat halus dan tampilan yang elegan, sehingga banyak diminati untuk furnitur dan elemen dekoratif.

Dibandingkan dengan kayu tingkat II, kekuatan struktur Mahoni lokal memang tidak terlalu menonjol. Namun dari segi estetika, kayu ini justru unggul. 

Oleh karena itu, Mahoni lokal sering digunakan untuk kusen, daun pintu, lemari, dan perabot rumah tangga non-struktural

4. Kayu Mindi

Kayu Mindi memiliki karakter ringan dengan serat lurus dan warna cerah. Sebagai Kayu Kelas III, kayu ini terkenal mudah diolah dan tidak memerlukan peralatan berat saat pengerjaan, sehingga cocok untuk industri mebel rumahan.

Jika disandingkan dengan Kayu Kelas II atau kayu tingkat 2, Mindi memang kalah dalam ketahanan terhadap cuaca ekstrem. 

Namun untuk penggunaan indoor seperti rak buku, lemari pakaian, dan panel dinding, kualitas Kayu Mindi sudah sangat mencukupi dan ekonomis.

5. Kayu Akasia Lokal

Akasia lokal memiliki tekstur yang lebih padat dibandingkan beberapa Kayu Kelas III lainnya. Seratnya cukup menarik dengan warna cokelat kekuningan, sehingga sering dimanfaatkan untuk furnitur dan elemen interior yang membutuhkan tampilan alami.

Walaupun tidak sekuat Kayu Kelas II (Kayu Kelas 2), Akasia lokal memiliki kestabilan yang cukup baik jika melalui proses pengeringan yang benar. 

Kayu ini sering digunakan untuk kusen, daun pintu, hingga rangka ringan yang tidak menahan beban berat.

6. Kayu Karet

Kayu Karet berasal dari pohon karet yang sudah tidak produktif menghasilkan getah. Sebagai Kayu Kelas III, kayu ini memiliki tekstur cukup halus dan warna cerah, sehingga mudah difinishing dan diwarnai.

Dari sisi kekuatan, Kayu Karet masih berada di bawah kayu tingkat II. Namun setelah melalui proses oven atau pengeringan industri, kayu ini menjadi cukup stabil dan tidak mudah melengkung. 

Karena itu, Kayu Karet banyak digunakan untuk furnitur indoor, meja, kursi, dan komponen rumah tangga lainnya.

7. Kayu Jabon

Kayu Kelas III

Kayu Jabon termasuk Kayu Kelas III yang ringan dengan warna cerah dan serat lurus. Kayu ini banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan konstruksi non-struktural karena mudah dikerjakan dan tersedia dalam ukuran besar.

Jika dibandingkan dengan Kayu Kelas II, daya tahan Kayu Jabon memang lebih rendah, terutama terhadap kelembapan.

Namun untuk plafon, partisi ruangan, dan panel dekoratif, Kayu Jabon menawarkan kualitas yang sebanding dengan harganya yang terjangkau.

8. Kayu Pinus

Kayu Pinus, baik lokal maupun impor, sering dikategorikan sebagai Kayu Kelas III. Kayu ini memiliki aroma khas, tekstur lembut, dan pola serat yang menarik, terutama untuk desain interior bergaya minimalis dan skandinavia.

Berbeda dengan Kayu Kelas II atau kayu tingkat II yang cenderung lebih keras, Pinus unggul dalam kemudahan pengerjaan dan finishing. Kayu ini banyak digunakan untuk rak, meja, kabinet, serta dekorasi rumah.

9. Kayu Waru

Kayu Waru dikenal memiliki serat agak kasar namun cukup kuat untuk ukuran Kayu Kelas III. Warna kayunya berkisar dari putih pucat hingga cokelat muda, memberikan kesan sederhana dan natural.

Meski tidak sekuat Kayu Kelas II, Kayu Waru masih sering dimanfaatkan untuk rangka atap ringan, papan, dan elemen bangunan sederhana. 

Dengan perlakuan anti-rayap dan pengeringan yang baik, kayu ini dapat bertahan cukup lama di lingkungan kering.

10. Kayu Trembesi Muda

Kayu Kelas III

Trembesi muda masuk dalam kategori Kayu Kelas III karena tingkat keawetannya masih sedang. Kayu ini memiliki serat unik dan ukuran batang besar, sehingga sering dimanfaatkan untuk furnitur berukuran lebar seperti meja makan dan meja kerja.

Jika dibandingkan dengan Kayu Kelas II atau kayu tingkat II, Trembesi muda memang membutuhkan perlakuan ekstra agar tidak mudah retak atau berubah bentuk.

Namun dari segi visual, kayu ini memiliki nilai estetika tinggi dan banyak diminati untuk elemen dekoratif bernuansa alami.

Jadi, sudah tahu jenis kayu kelsa III?


 Apa Itu Dak Beton? Dan Untuk Apa Fungsinya?

Fungsi dak beton

Fungsi dak beton - Dak beton memang menjadi bagian yang terpisahkan untuk berbagai jenis bangunan, seperti rumah, ruko, perkantoran, dan sebagainya. 

Penggunaan dak beton tak hanya seputar tingkat kekuatan bangunan saja, namun juga meliputi fungsi ruang, kenyamanan, dan nilai tambah property secara menyeluruh. 

Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai fungsi dari dak beton, yuk simak langsung ulasannya di bawah ini. 

4 Fungsi Utama Dak Beton

1. Menahan Beban Bangunan

Pada dasarnya, fungsi utama dak beton berperan sebagai penopang beban bangunan. 

Ya, dak beton memang dirancang khusus untuk menahan beban mati seperti material bangunan diatasnya, sekaligus beban hidup seperti kegiatan manusia. 

dak beton untuk Menahan Beban Bangunan

Mengingat material utamanya berupa beton bertulang, dak beton memiliki tingkat kekuatan tekan dan tarik yang mumpuni dalam menahan beban berat jangka panjang. 

Untuk bangunan bertingkat, dak beton berfungsi menjadi plat lantai yang akan memisahkan ruang atas dan ruang bawah. 

Sehingga tingkat kekuatan dak beton menjadi poin penentu terhadap keamanan bangunan secara keseluruhan. 

Baca juga: Jenis Genteng Beton

Maka dari itu, penting bagi anda untuk memperhitungkan struktur, ketebalan, dak, kualitas beton, dan penulangan besi yang sesuai fungsi ruang diatasnya. 

Contohnya, dak beton yang difungsikan untuk ruang berkumpul maupun rooftop membutuhkan struktur yang lebih kokoh ketimbang dak untuk kamar tidur. 

Disisi lain, fungsi dak beton juga dapat menyalurkan beban ke struktur pendukung yang ada di bawahnya seperti balok, kolom, serta pondasi. 

Apabila dak beton dirancang dengan baik, tentu pendistribusian beban bangunan jadi lebih merata untuk meminimalisir keretakan, lendutan, atau kerusakan struktur lainnya. 

2. Sebagai Pembatas Antar Ruang

Tak hanya menopang beban, dak beton juga berperan sebagai pembatas antar ruang atau antar lantai. 

Pada bangunan bertingkat, dak beton menjadi pemisah yang dapat menciptakan privasi sekaligus kenyamanan bagi penghuninya. 

Ya, aktivitas di lantai atas tidak langsung mengganggu area bawah, karena dak beton memiliki massa yang dapat meredam getaran dan suara. 

dak beton Sebagai Pembatas Antar Ruang

Bahkan, dak beton juga ikut berperan dalam membentuk ruang secara vertikal. 

Berkat adanya dak beton, tentunya anda bisa memaksimalkan lahan dengan membangun ke bagian atas tanpa harus memperluas tapak bangunan. 

Sehingga penggunaan dak beton sangat ideal untuk bangunan di perkotaan yang lahannya terbatas. 

Pada bidang desain interior, dak beton dapat menciptakan fleksibilitas terhadap penataan ruang. 

Mulai dari plafon yang bisa dibuat rata, diekspos, hingga dikombinasikan dengan material lainnya yang sesuai konsep bangunan. 

Melalui perencanaan yang tepat, dak beton tak hanya berfungsi secara struktural saja, namun juga meningkatkan estetika dan kenyamanan didalam ruangan. 

3. Sebagai Atap Datar

Pada bangunan rumah dengan konsep modern, dak beton kerap difungsikan sebagai atap datar. 

Tak seperti jenis atap konvensional yang membutuhkan rangka dan genteng, dak beton akan memanfaatkan area atap menjadi ruang yang lebih fungsional. 

dak beton Sebagai Atap Datar

Banyak perumahan maupun bangunan komersil lainnya yang memanfaatkan dak beton untuk dijadikan rooftop, taman atap, tempat berjemur, hingga ruang santai outdoor. 

Melalui struktur yang kokoh, dak beton mampu menopang beban tambahan seperti pot tanaman, perabotan, dan instalasi utilitas. 

Fungsi tersebut dapat memberikan nilai tambah, karena menciptakan ruang ekstra tanpa harus memperluas bangunan secara horizontal. 

Akan tetapi, anda juga jangan sampai lupa untuk memperhatikan aspek perlindungan terhadap air. 

Seperti sistem kemiringan yang tepat, drainase, hingga lapisan waterproofing yang menjadi elemen penting. 

Baca juga: Jenis Plafon Bambu

4. Meningkatkan Nilai Investasi Bangunan

Bangunan yang menggunakan dak beton biasanya memiliki struktur lebih kokoh, sehingga bisa dijadikan investasi jangka panjang.

dak beton Meningkatkan Nilai Investasi Bangunan

Terlebih dak beton yang dijadikan roof garden atau taman atap, yang tentunya menjadi daya tarik tersendiri. 

Untuk perawatan, dak beton cenderung lebih mudah karena sifatnya yang tahan terhadap air, rayap, dan perubahan cuaca ekstrim. 

Melalui perawatan yang tepat seperti mengecek waterproofing secara berkala, dak beton mampu bertahan puluhan tahun meski tanpa perbaikan total. 

Keunggulan tersebut tentunya sangat menguntungkan dalam jangka panjang karena bisa menekan biaya renovasi. 

Estimasi Biaya Membuat Dak Beton

Umumnya komponen biaya membuat dak beton hanya meliputi material dan jasa pembangunan saja. 

Adapun material yang diperlukan seperti semen, pasir, batu split, besi tulangan, kawat bendrat, dan bekisting (papan cor). 

Untuk kualitas beton standar rumah, biasanya menggunakan mutu K-225 atau K-250. Semakin tinggi mutu beton, maka semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan. 

Secara kasarnya, estimasi biaya membuat dak beton untuk rumah berkisar antara Rp 800 ribu hingga Rp 1,2 jutaan per meter persegi. 

Nominal tersebut sudah termasuk material standar dan jasa tukang, namun tidak termasuk dengan finishing tambahan seperti waterproofing, plesteran halus, atau pemasangan material lantai diatasnya. 

Apabila dak beton dijadikan sebagai rooftop, biayanya akan lebih tinggi karena membutuhkan tulangan yang lebih rapat dan lapisan pelindung air tambahan. 

Selain itu, ketebalan dak beton juga dapat mempengaruhi biaya operasional. Dak beton untuk kebutuhan rumah biasanya memiliki ketebalan sekitar 10 sampai 12 cm. 

Semakin tebal ukuran dak, tentu kebutuhan beton dan besi tulangannya juga semakin besar. 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai fungsi dan estimasi biaya membuat dak beton, sehingga bisa anda jadikan sebagai bahan referensi saat hendak membangun maupun merenovasi rumah. 


Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm

  • Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm
Terlaris

Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm

Rp 435.000

Tambah Ke Keranjang Beli Sekarang

Plafon Kayu Merbau - dalam dunia arsitektur dan desain interior modern, kayu bukan lagi sekadar material, namun telah menjadi simbol kehangatan, kemewahan, dan keindahan alami.

Salah satu penerapannya yang semakin digemari adalah lambersering plafon kayu, yaitu panel kayu elegan yang dipasang pada langit-langit untuk menghadirkan tampilan yang lebih estetik sekaligus menciptakan suasana ruangan yang nyaman dan berkelas.

Dengan karakter serat yang khas dan warna alami yang kaya, plafon kayu Merbau tidak hanya memperindah ruangan, tetapi juga meningkatkan nilai visual dan eksklusivitas interior hunian, vila, restoran, hingga bangunan komersial lainnya.

Sekilas tentang Lambersering Kayu Merbau

Lambersering adalah metode pemasangan panel kayu yang disusun secara rapi pada plafon untuk memberikan tampilan yang lebih natural dan elegan. Salah satu jenis kayu yang banyak digunakan untuk lambersering adalah kayu merbau.

Kayu ini terkenal dengan warna cokelat kemerahan yang khas, tekstur serat yang unik, serta daya tahannya yang baik terhadap kelembaban dan serangan hama.

Plafon kayu merbau cocok diaplikasikan pada berbagai konsep desain, baik modern, klasik, maupun tropis.

Penggunaannya tidak hanya terbatas pada hunian, tetapi juga sering digunakan pada vila, restoran, kafe, dan bangunan komersial lainnya yang mengedepankan estetika alami.

Dengan berbagai pilihan ukuran dan finishing, lambersering kayu merbau dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan selera Anda.

Jika Anda mencari lambersering plafon kayu merbau, kami menyediakan berbagai pilihan dengan harga terbaik.

Spesifikasi Lambersering:

  • Kayu: Merbau
  • Tebal: 1,2 cm
  • Lebar: 8 cm
  • Panjang: 100 – 400 cm (random) sesuai meter persegi
  • Bahan: Kayu Solid
  • Fitur: Pengunci

Mengapa Memilih Plafon Kayu Merbau?

Menggunakan lambersering bukan hanya soal estetika, tetapi juga memberikan berbagai keuntungan fungsional.

Berikut beberapa alasan mengapa plafon kayu menjadi pilihan favorit dalam desain bangunan:

  1. Jenis Kayu Unggulan (Terbaik)
  2. Anti Jamur & Anti Rayap
  3. Aplikasi Indoor & Outdoor
  4. Insulasi Panas & Suara
  5. Fleksibilitas Desain

Dengan keindahan alami dan kualitas unggul yang dimilikinya, plafon kayu atau lambersering menjadi pilihan ideal untuk menghadirkan suasana hangat, elegan, dan berkelas dalam hunian maupun bangunan komersial Anda.

Cara Pemesanan Produk

Isi Formulir Pemesanan

Sebelum terhubung ke WhatsApp, Anda diminta mengisi detail berikut:

  1. Nama Lengkap
  2. Nomor Telepon
  3. Metode Pembayaran (pilih salah satu)
  4. Alamat Pengiriman
  5. Kota atau Kecamatan
  6. Kode Pos

Klik “Pesan via WhatsApp”

Setelah diarahkan ke WhatsApp, Anda bisa langsung berkomunikasi dengan tim marketing kami. Marketing akan:

  • Memberikan konsultasi produk
  • Memberikan konfirmasi stok barang
  • Menginformasikan ongkos kirim
  • Mengirimkan total tagihan lengkap
  • Membantu proses pembayaran dan pengiriman

Lambersering Plafon Kayu Ulin Lebar 9 cm Per Meter (12pcs)

  • Lambersering Plafon Kayu Ulin Kalimantan Lebar 8 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Ulin Kalimantan Lebar 8 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Ulin Kalimantan Lebar 8 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Ulin Kalimantan Lebar 8 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Ulin Kalimantan Lebar 8 cm
Terlaris

Lambersering Plafon Kayu Ulin Lebar 9 cm Per Meter (12pcs)

Rp 495.000

Tambah Ke Keranjang Beli Sekarang

Plafon Kayu Ulin - sekarang ini, makin banyak orang yang suka nuansa alami di rumah. Nggak heran kalau plafon kayu, yang sering juga disebut lambersering, telah menjadi pilihan favorit.

Bukan cuma bikin ruangan kelihatan hangat dan estetik, plafon kayu juga punya daya tarik tersendiri. Ada kesan adem, natural, dan nyaman yang nggak bisa didapat dari material biasa.

Pas banget buat Anda yang pengen suasana rumah lebih hidup dan beda dari yang lain.

Mengenal Plafon Kayu

Plafon kayu atau yang sering disebut lambersering adalah material pelapis langit-langit yang terbuat dari kayu solid atau olahan.

Penggunaannya memberikan tampilan alami, hangat, dan estetik yang khas, menjadikannya pilihan populer untuk rumah, vila, kafe, hingga bangunan komersial bernuansa alami.

Spesifikasi Lambersering:

  • Kayu: Ulin Kalimantan
  • Tebal: 1,2 cm
  • Lebar: 9 cm
  • Panjang: 100 cm
  • Bahan: Kayu Solid
  • Fitur: Pengunci
  • Satuan: Meter Per Segi

Alasan Memilih Plafon Kayu?

Menggunakan lambersering bukan hanya soal estetika, tetapi juga memberikan berbagai keuntungan fungsional. Berikut beberapa alasan mengapa plafon kayu menjadi pilihan favorit dalam desain bangunan:

  1. Jenis Kayu Unggulan (Terbaik)
  2. Anti Jamur & Anti Rayap
  3. Aplikasi Indoor & Outdoor
  4. Insulasi Panas & Suara
  5. Fleksibilitas Desain

Dengan keindahan dan keunggulan yang dimilikinya, plafon kayu atau lambersering bisa menjadi pilihan terbaik untuk menciptakan suasana hangat dan eksklusif dalam hunian atau bangunan komersial Anda.

Cara Pemesanan Produk

Isi Formulir Pemesanan

Sebelum terhubung ke WhatsApp, Anda diminta mengisi detail berikut:

  • Nama Lengkap
  • Nomor Telepon
  • Metode Pembayaran (pilih salah satu)
  • Alamat Pengiriman
  • Kota atau Kecamatan
  • Kode Pos

Klik “Pesan via WhatsApp”

Setelah diarahkan ke WhatsApp, Anda bisa langsung berkomunikasi dengan tim marketing kami. Marketing akan:

  • Memberikan konsultasi produk
  • Memberikan konfirmasi stok barang
  • Menginformasikan ongkos kirim
  • Mengirimkan total tagihan lengkap
  • Membantu proses pembayaran dan pengiriman

Jenis-jenis Plafon Bambu Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Jenis Plafon bambu

Jenis Plafon bambu - Tak hanya kayu, bambu juga menjadi salah satu jenis material alami yang selalu diandalkan untuk kebutuhan plafon rumah. 

Ya, material ini memang sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat untuk dijadikan plafon, terlebih pada rumah-rumah adat maupun rumah di pedesaan. 

Seiring dengan perkembangan zaman, kini penggunaan plafon bambu menjadi tren pada bangunan yang mengusung konsep natural dan eco-friendly. 

Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai jenis-jenis plafon bambu, yuk simak langsung ulasannya di bawah ini. 

3 Jenis Plafon Bambu

1. Plafon Bambu Bilah

Sesuai namanya, jenis plafon ini terdiri dari bambu yang dibelah tipis lalu dipipihkan menjadi bilah-bilah panjang. 

Plafon Bambu Bilah

Nantinya bilahan bambu tersebut akan disusun secara rapi dan sejajar, sehingga dapat menghasilkan permukaan plafon yang bersih dan rata. 

Plafon Bambu Bilah umumnya hadir dengan warna cokelat muda hingga kuning keemasan, yang menjadikannya mudah dipadukan dengan berbagai gaya interior rumah. 

Bahkan, proses pemasangan Plafon Bambu Bilah tidak terlalu rumit sehingga menghemat waktu dan biaya operasional. 

Biasanya Plafon Bambu bilah sering diaplikasikan pada bangunan bergaya eco-friendly seperti villa, resort, cafĂ©, dan restoran. 

Baca juga: Fungsi Rangka Plafon

2. Plafon Bambu Anyaman

Ini dia salah satu jenis plafon bambu yang paling umum diaplikasikan pada hunian, terlebih di daerah pedesaan. 

Dengan berbagai bentuk anyaman mulai dari motif kotrak, kepang, tikar, hingga motif tradisional khas Nusantara. 

Plafon Bambu Anyaman

Sehingga penggunaan Plafon Bambu Anyaman dapat mempertegas karakter visual, menambah tekstur, sekaligus menyuguhkan nuansa etnik khas pedesaan. 

Plafon Bambu Anyaman cocok diaplikasikan pada berbagai ruangan, seperti ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, dan area teras. 

Akan tetapi, proses pemasangan Plafon Bambu Anyaman memang lebih rumit karena memerlukan ketelitian agar tetap lurus dan tidak menggelembung. 

3. Plafon Bambu Kombinasi Kayu

Pada plafon jenis ini bambu digunakan sebagai elemen utama, entah itu berupa bilahan maupun anyaman. 

Sedangkan material kayu berperan sebagai rangka, lis plafon, atau panel pendukung yang dapat menciptakan tampilan lebih rapi sekaligus modern. 

Plafon Bambu Kombinasi Kayu

Tentunya perpaduan material tersebut akan menyuguhkan harmonisasi warna serta tekstur yang memukau, sehingga ideal untuk hunian bergaya tropical, rustic, maupun minimalis modern. 

Tak hanya estetis, bahkan Plafon Bambu kombinasi kayu juga terbukti lebih kokoh. 

Sebagai pelengkap, anda juga bisa menambahkan pencahayaan warm light untuk menciptakan sensasi yang lebih nyaman dan elegan. 

Baca juga: List Plafon Kayu VS Gypsum

Keunggulan Plafon Bambu:

  • Menciptakan Kesan Natural dan Hangat

Seperti halnya material kayu, Plafon Bambu juga dapat menyuguhkan kesan natural dan kehangatan pada hunian. 

  • Ramah Lingkungan

Pada dasarnya, pohon bambu memiliki proses pertumbuhan yang relatif singkat sehingga dianggap lebih sustainable ketimbang pohon kayu. 

Dengan menggunakan material bambu, anda juga telah ikut berperan dalam mendukung penggunaan material yang ramah lingkungan. 

  • Harga Lebih Murah

Dari segi harga, Plafon Bambu menawarkan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan kayu solid. 

Bahkan untuk jenis bambu premium, harganya pun masih lebih terjangkau dari material plafon lainnya lho. 

  • Tidak Menyimpan Suhu Panas

Material bambu memiliki karakter alami yang tidak menyimpan suhu panas, sehingga plafon bambu akan membuat ruangan tetap sejuk di siang hari. 

  • Berbobot Ringan

Keunggulan Plafon Bambu berikutnya yang harus diketahui, yakni memiliki bobot ringan sehingga tidak akan membebani rangka. 

Kekurangan Plafon Bambu:

  • Rentan Terhadap Rayap

Dari segi ketahanannya terhadap rayap, Plafon Bambu memang lebih rendah dibandingkan dengan kayu solid. 

Maka dari itu, material bambu harus direndam dan diawetkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk plafon. 

  • Berpotensi Melengkung dan Retak

Akibat adanya perubahan suhu dan kelembapan, biasanya plafon bambu akan melengkung hingga mengalami retak. 

  • Pemasangan yang Lebih Rumit

Meski berbobot ringan, namun proses pemasangan Plafon Bambu dinilai lebih rumit, terutama untuk jenis plafon bambu anyaman dan bilah. 

Tentunya hal ini harus dilakukan oleh tukang yang ahli dibidangnya, agar mendapatkan hasil yang lebih rapi dan presisi. 

  • Memerlukan Perawatan Ekstra

Untuk menjaga kualitasnya secara menyeluruh, Plafon Bambu memerlukan perawatan ekstra. 

Salah satunya berupa pelapisan ulang coating yang dilakukan dalam beberapa tahun sekali, agar tampilan warna dan ketahanannya tetap terjaga. 

Tips Merawat Plafon Bambu

Tips Merawat Plafon Bambu

1. Bersihkan Secara Berkala

Debu atau kotoran yang dibiarkan terlalu lama akan membuat tampilan warna plafon bambu terlihat kusam. 

Dalam membersihkan plafon bambu, anda bisa menggunakan kemoceng berbulu lembut atau kain microfiber. 

Bila perlu, gunakan lap yang dibasahi dengan sedikit air dan sabun ringan, kemudian lap lagi dengan kaing kering agar tidak meninggalkan kelembapan secara berlebih. 

Baca juga: 9 Jenis Bahan Plafon Rumah

2. Cek Sirkulasi Udara

Kelembapan memang menjadi musuh terbesar bagi material bambu, karena dapat memicu masalah jamur dan perubahan warna. 

Oleh karena itu, pastikan ruangan rumah memiliki ventilasi yang memadai, terlebih untuk plafon bambu yang terpasang dapur dan semi outdoor.

Atau, bisa juga dengan menggunakan exhaust fan didalam ruangan tertentu untuk menjaga kelembapan tetap stabil. 

Dengan sirkulasi udara yang memadai, pastinya plafon bambu tidak akan mudah melengkung dan tahan lama. 

3. Lakukan Coating Ulang

Seiring waktu pemakaian, warna plafon bambu biasanya akan memudar akibat paparan matahari maupun udara lembab. 

Untuk membuat tampilan plafon bambu terlihat baru lagi, penting untuk melakuan coating ulang setiap setahun sekali dengan menggunakan clear varnish atau cat khusus bambu. 

Tak hanya menjaga keindahan warnanya, coating juga berfungsi untuk melindungi plafon bambu dari serangan rayap dan hama serangga lainnya. 

4. Beri Obat Anti Rayap

Sebelum dijadikan plafon, ada baiknya material bambu diawetkan terlebih dahulu. 

Sebagai Langkah tambahan, anda juga menyemprotkan obat anti rayap secara berkala, terlebih di area yang rawan lembab. 

Penting juga untuk memeriksa kondisi plafon secara berkala guna memastikan tidak ada lubang kecil atau serbuk kayu. 

Semakin cepat terdeteksi, maka penanganannya pun akan semakin mudah. 

Nah, itu dia beberapa cara yang bisa anda lakukan dalam merawat plafon bambu agar lebih awet dan tahan lama. 




 Mengenal Fungsi Rangka Plafon Beserta Jenis-jenisnya

Fungsi rangka plafon

Fungsi rangka plafon - Selain berperan sebagai penutup rangka atap, plafon juga memiliki peranan penting dalam urusan estetika dan kenyamanan di dalam ruangan. 

Akan tetapi, ada satu bagian yang kerap diabaikan padahal menjadi penentu terhadap kualitas plafon. Ya, baigan tersebut berupa rangka plafon. 

Lantas, apa itu rangka plafon? Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mending simak langsung ulasannya di bawah ini. 

Pengertian dan Fungsi Rangka Plafon

Pada dasarnya, rangka plafon merupakan struktur dasar yang berperan sebagai tulang punggung dari sistem plafon. 

Pengertian dan Fungsi Rangka Plafon

Material yang digunakan untuk rangka plafon memang bervariasi, dimana masing-masingnya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. 

Adapun mengenai berbagai fungsi utama rangka plafon seperti berikut:

1. Memastikan Kekuatan dan Keamanan

Rangka yang berkualitas akan membuat plafon tahan terhadap getaran, perubahan suhu, dan kelembapan. 

Terlebih untuk iklim tropis seperti di Indonesia, sehingga perubahan cuaca sangat berpengaruh terhadap struktur plafon gypsum atau GRC. 

Baca juga: Jenis Plafon GRC

2. Menciptakan Permukaan Plafon yang Rata

Tanpa adanya struktur yang presisi, maka plafon akan terlihat bergelombang. Nah, keberadaan rangka inilah yang akan membuat garis plafon tetap lurus dan simetris. 

3. Menahan Aksesoris Tambahan

Aksesoris pada plafon biasanya terdiri dari lampu gantung, downlight, atau ventilasi. 

Dengan adanya rangka yang kuat, sehingga instalasi tersebut dijamin aman dan tidak akan membebani material plafon. 

4. Memudahkan Jalur Instalasi

Rangka plafon dapat memberi ruang bagi pipa AC, kabel listrik, serta sistem mekanikal lainnya. 

Jika tidak ada rangka, tentunya hal ini akan menyulitkan para teknisi ketika hendak mengatur jalur instalasinya. 

Jenis-jenis Rangka Plafon

Sebagaimana yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa setiap material rangka plafon memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri seperti berikut:

1. Rangka Kayu

Rangka kayu biasanya diaplikasikan pada rumah bergaya tradisional maupun klasik. 

Keunggulan rangka kayu ini terdapat pada proses instalasinya yang lebih mudah, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya operasional. 

Rangka Kayu

Disisi lain, rangka plafon kayu menawarkan harga yang relatif terjangkau. 

Meski harganya lebih murah, namun rangka kayu dapat menopang beban berat dengan sangat baik terhadap material plafon. 

Akan tetapi, kelemahan rangka kayu adalah berpotensi terkena serangan rayap dan tidak terlalu tahan terhadap kelembapan tinggi. 

Terlebih untuk jenis kayu dengan kualitas rendah, sehingga ia akan mudah melengkung akibat perubahan suhu. 

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Plafon Kayu

2. Rangka Besi Hollow

Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Rangka Besi Hollow saat ini selalu diandalkan untuk kebutuhan plafon gypsum maupun GRC.

Adapun ukuran Rangka Besi Hollow yang umumnya berkisar 2 x 4 cm hingga 4 x 4 cm. 

Rangka Besi Hollow

Tak seperti rangka kayu, Rangka Besi Hollow tahan terhadap rayap serta proses instalasinya yang cenderung mudah. 

Bahkan, Rangka Besi Hollow juga terbukti tahan lembab serta bobotnya yang lebih ringan. 

Namun, Rangka Besi Hollow yang tidak dilapisi dengan galvanis sangat rentan terhadap karat. Selain itu, Rangka Besi Hollow yang terlalu tipis juga akan mudah penyok. 

3. Rangka Metal Furing

Rangka Metal Furing adalah standar industri modern yang selalu diandalkan untuk kebutuhan proyek perumahan, apartemen, dan bangunan komersil. 

Rangka Metal Furing

Rangka ini umumnya terdiri dari berbagai elemen, seperti MC (Main Channel), FC (Furing Channel), Wall Angle (Siku Dinding), klip atau konektor. 

Keunggulan Rangka Metal Furing terdapat pada sifatnya yang kokoh, stabil, rahan terhadap lembap, dan rayap. 

Akan tetapi, proses pemasangan Rangka Metal Furing bisa memakan biaya lebih tinggi karena membutuhkan Teknik khusus. 

Pertimbangan Saat Memilih Rangka Plafon

  • Sesuaikan Dengan Ruangan

Ruangan dengan kelembapan tinggi seperti dapur dan kamar mandi, sebaiknya menggunakan rangka hollow galvanis atau metal furing karena sifatnya yang tahan terhadap korosi. 

  • Tingkat Kelembapan Rumah

Ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk harus menggunakan rangka anti lembab, seperti metal furing dan hollow galvanis. 

  • Jenis Bahan Plafon

Jika anda ingin menggunakan plafon gypsum, maka pilihlah rangka hollow atau metal furing. 

Namun untuk plafon GRC, disarankan menggunakan rangka hollow dengan ukuran yang lebih tebal agar kokoh. 

Adapun material plafon PVC atau lambersering kayu yang umumnya menggunakan rangka besi hollow. 

  • Beban Tambahan 

Untuk aksesoris tambahan seperti memasang lampu gantung besar atau downlight dalam jumlah banyak, sebaiknya gunakan rangka yang kokoh seperti kayu keras atau metal furing. 

  • Ketebalan Material Rangka

Kesalahan yang paling umum, yakni memiliki rangka hollow yang terlalu tipis. Idealnya rangka hollow untuk plafon memiliki ketebalan sekitar 0,35 mm. 

  • Biaya Instalasi

Rangka plafon kayu mungkin bisa lebih murah diawal. Namun ketika terkena rayap, maka biaya perbaikannya bisa jauh lebih tinggi lho 

Berbeda dengan rangka metal furing yang sedikit lebih mahal, namun minim risiko kerusakan dalam jangka panjang. 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai fungsi dan jenis rangka plafon, sehingga bisa anda jadikan sebagai bahan referensi saat hendak membangun maupun merenovasi rumah.