BLANTERTOKOv132
 Seperti Inilah Fungsi Gording Untuk Konstruksi Atap Bangunan


Fungsi gording atap

Fungsi gording atap - Pada konstruksi bangunan, tentu terdapat berbagai elemen struktural yang masing-masingnya memiliki peran dan keterkaitan satu sama lain. 

Gording menjadi salah satu elemen yang tak dapat dipisahkan, terlebih untuk konstruksi atap. 

Pada dasarnya, gording merupakan sebuah balok horizontal yang dipasang sejajar dengan bubungan atap serta posisinya berada diatas kuda-kuda. 

Lantas, apa fungsi godring untuk konstruksi atap bangunan? Nah, biar gak penasaran mending simak langsung ulasannya di bawah ini. 

4 Fungsi Utama Gording Atap

1. Sebagai Penopang Usuk dan Rangka

Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa gording berperan sebagai penopang elemen usuk atau kaso. 

Usuk sendiri berupa balok miring yang berada diatas gording, serta berperan sebagai dudukan untuk reng yang nantinya akan menjadi penopang material genteng. 

Gording Sebagai Penopang Usuk dan Rangka

Tanpa adanya gording, maka usuk tidak memiliki tumpuan yang cukup kokoh dan stabil. 

Sehingga keberadaan gording atap dapat menahan beban dari usuk secara merata karena terdistribusi dengan baik. 

Disisi lain, gording juga berperan sebagai balok pengikat yang akan menjaga posisi usuk agar tidak mudah bergeser. 

Tentunya hal ini sangatlah penting, terlebih pada bangunan dengan bentang atap yang cukup lebar, maupun penggunaan material genteng dengan bobot yang cenderung berat. 

Bahkan, gording juga akan membantu kemiringan atap agar tetap konsisten. 

Pasalnya, kemiringan atap sangatlah berpengaruh terhadap sistem drainase air jujan agar tidak mudah mengalami kebocoran dan genangan. 

Baca juga: Fungsi Reng Kayu

2. Menyalurkan Beban Atap ke Struktur Utama

Perlu diketahui bahwa beban atap tak hanya berasal dari material gentengnya saja, melainkan juga bisa dari air hujan, angin, debu, atau beban perawatan ketika dilakukan perbaikan atap. 

Gording atap berfungsi dengan cara menerima beban dari usuk dan reng, kemudian disalurkan secara bertahap ke kuda-kuda. 

Gording Menyalurkan Beban Atap ke Struktur Utama

Selanjutnya beban tersebut akan didistribusikan ke kolom dan pondasi bangunan. 

Sistem penyaluran beban ini akan membuat struktur atap jadi lebih seimbang, sekaligus mengurangi risiko kerusakan pada satu titik tertentu. 

Tanpa gording dengan pernacanaan yang baik, maka beban atap akan terpusatkan pada bagian tertentu yang bisa memicu lendutan, retakan, hingga kegagalan struktur. 

Oleh karenanya, penting bagi anda untuk memilih ukuran dan jarak gording atap yang sesuai dengan jenis material genteng maupun bebannya. 

3. Meningkatkan Kekakuan dan Kestabilan Struktur Atap

Mengingat gording berperan sebagai pengikat horizontal, sehingga ia dapat membantu dalam menjaga kuda-kuda dan usuk agar tetap sejajar serta tidak mudah bergeser. 

Gording Meningkatkan Kekakuan dan Kestabilan Struktur Atap

Terlebih pada kondisi pengaruh cuaca ekstrim seperti angin kencang atau hujan deras, atap akan menerima tekanan yang cukup besar. 

Gording atap bekerja dengan cara menahan gaya tersebut, yang membuat rangka atap tetap stabil dan kokoh. 

Tentunya peran gording sangatlah penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penghuni rumah. 

Tak hanya itu, gording juga berfungsi untuk mengurangi risiko lendutan pada bagian usuk dan reng. 

Melalui tumpuan kuat dan jarak yang terkontrol, maka elemen rangka atap bisa bekerja secara maksimal tanpa mengalami deformasi yang berlebihan. 

Baca juga: Jenis Railing Tangga

4. Meningkatkan Keawetan Atap

Fungsi gording berikutnya yang menarik untuk dibahas, yakni dapat meningkatkan keawetan adan usia pakai atap bangunan. 

Ya, sebab struktur atap yang stabil dan kokoh bisa mengurangi risiko kerusakan pada material genteng maupun rangka di bawahnya. 

Gording Meningkatkan Keawetan Atap

Gording yang dipasang dengan tepat mampu menjaga posisi struktur atap tetap presisi, sehingga bebannya tidak menimbulkan tekanan yang berlebih pada satu bagian tertentu. 

Untuk gording dari kayu, pemilihan jenis kayu yang tepat serta perlakuan khusus sangat membantu dalam mencegah pelapukan, serangan rayap, dan perubahan bentuk akibat kelembapan. 

Adapun gording dari bahan baja ringan memiliki keunggulan dari segi ketahanan terhadap pengaruh cuaca, sekaligus perawatannya yang lebih mudah. 

Melalui sistem gording yang tepat, perawatan atap pun semakin lebih mudah dan frekuensi perbaikannya tidak terlalu intens. 

Hal tersebut pastinya berdampak positif terhadap efisiensi biaya jangka panjang sekaligus memberikan rasa aman bagi penghuni rumah. 

Nah, itu dia beberapa fungsi utama dari gording untuk konstruksi atap bangunan, sehingga bisa anda jadikan sebagai bahan penambah wawasan. 




 Jenis-jenis Railing Untuk Pagar Tangga


Jenis railing tangga

Jenis railing tangga - Secara fungsi, railing berperan sebagai pembatas atau pengaman pada struktur tangga. 

Sehingga keberadaan railing dapat mencegah risiko jatuh, sekaligus sebagai aksen visual yang akan memperkuat karakter desain rumah. 

Oleh karena itu, pemilihan jenis railing tangga yang tepat sangat berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan, keamanan, dan estetika secara keseluruhan. 

Nah, secara kebetulan juga pada ulasan kali ini akan membahas berbagai jenis railing tangga seperti berikut:

4 Jenis Railing Tangga

1. Railing Tangga Kayu

Bagi anda yang menyukai tampilan klasik, maka penggunaan railing tangga kayu merupakan pilihan paling tepat. 

Ya, sebab material kayu dapat menyuguhkan kesan natural, kehangatan, dan elegan yang ideal untuk interior rumah bergaya klasik, tradisional, maupun Scandinavian. 

Railing Tangga Kayu

Akan tetapi, Railing Tangga Kayu yang digunakan untuk area outdoor harus diberi lapisan pelindung tambahan agar tahan terhadap cuaca, jamur, dan rayap. 

Keunggulan Railing Tangga Kayu terdapat pada fleksibilitasnya yang mudah dibentuk, diukir, atau dipadukan dengan material lainnya. 

Bahkan, tampilan warna dan pola serat alami khas kayu dapat meningkatkan nilai estetika. 

Untuk mendapatkan tampilan yang lebih serasi, sebaiknya anda juga menggunakan papan kayu sebagai pijakan tangganya. 

Artikel terkait: Papan Tangga Kayu Jati

2. Railing Tangga Besi

Railing Tangga Besi memiliki tingkat kekuatan dan ketahanan yang lebih bagus dibanding kayu. 

Sehingga tak heran jika Railing Tangga Besi kerap diaplikasikan pada rumah bertingkat, perkantoran, maupun bangunan yang membutuhkan keamanan ekstra. 

Railing Tangga Besi

Railing Tangga Besi biasanya identik dengan interior bergaya industrial, minimalis modern, hingga klasik yang dikombinasikan dengan ornamen tertentu. 

Salah satu keunggulan material ini terdapat pada tingkat kekuatannya dalam menahan beban dan benturan keras. 

Disisi lain, Railing Tangga Besi juga terbukti lebih tahan terhadap cuaca jika dilapisi dengan cat anti karat. 

Menariknya lagi, Railing Tangga Besi bisa dibuat dengan pola atau detail yang sesuai keinginan, mulai dari motif melengkung, bunga-bungaan, ukiran, dan sederhana. 

Namun, Railing Tangga Besi memiliki konduktivitas panas yang cukup tinggi sehingga rentan berkarat. 

Maka dari itu, pemberian finishing seperti powder coating dan cat khusus besi wajib diterapkan. 

3. Railing Tangga Kaca

Ini dia jenis Railing Tangga Kaca yang kerap diaplikasikan pada hunian dengan konsep modern dan minimalis. 

Hal itu bukan tanpa alasan, karena material kaca dapat menyuguhkan kesan yang bersih, ringan, dan terbuka. 

Railing Tangga Kaca

Sehingga penggunaan Railing Tangga Kaca akan membuat ruangan terasa lebih luas sekaligus terang. 

Railing Tangga Kaca sangat ideal untuk interior rumah dengan pencahayaan alami yang maksimal atau tema open space. 

Adapun jenis kaca yang digunakan bukanlah jenis sembarangan, melainkan kaca laminated atau tempered karena strukturnya yang lebih kokoh dibanding kaca biasa. 

Akan tetapi, Railing Tangga Kaca memerlukan perawatan ekstra dalam hal kebersihan. Ya, sebab permukaan kacanya kerap meninggalkan bekas dari sidi jari, debu, atau noda cairan. 

Disisi lain, biaya pemasangan Railing Tangga Kaca juga relatif lebih tinggi karena memerlukan sistem penyangga yang presisi dan material berkualitas tinggi. 

Baca juga: Desain Lantai Kaca

4. Railing Tangga Stainless Steel

Selanjutnya ada jenis Railing Tangga Stainless Steel yang menyuguhkan perpaduan kekuatan dan tampilan elegan. 

Material stainless steel terbukti tahan terhadap karat, lembab, serta perawatannya yang cenderung mudah. 

Railing Tangga Stainless Steel

Itu sebabnya, mengapa Railing Tangga Stainless Steel cocok diaplikasikan untuk area indoor maupun outdoor dalam jangka panjang. 

Secara visual, Railing Tangga Stainless Steel memang terkesan modern yang ideal untuk desain rumah bergaya minimalis atau kontemporer. 

Permukaannya yang mengkilap dapat menciptakan kesan bersih dan professional, sehingga kerap diaplikasikan pada bangunan komersil seperti hotel, mall, gedung perkantoran, dan sebagainya. 

Bahkan, Railing Tangga Stainless Steel tahan terhadap korosi meski tanpa harus dilakukan pengecatan ulang. 

Dari segi harga, Railing Tangga Stainless Steel memang lebih mahal dibandingkan dengan jenis material lainnya. 

Namun, Railing Tangga Stainless Steel kurang cocok diaplikasikan pada bangunan bergaya klasik atau modern, kecuali dipadukan dengan material kayu. 

Nah, itu dia beberapa jenis railing tangga yang bisa anda pilih untuk kebutuhan rumah. 






Ketahui 10 Jenis Kayu Kelas III Berserta Kualitasnya

Kayu Kelas III

Dalam dunia material bangunan, kayu dibagi ke dalam beberapa kelas berdasarkan tingkat kekuatan, keawetan, dan ketahanannya terhadap cuaca maupun serangan hama. 

Klasifikasi ini memudahkan pengguna dalam memilih jenis kayu sesuai kebutuhan konstruksi. Salah satu kategori yang paling banyak digunakan untuk kebutuhan konstruksi ringan hingga interior adalah Kayu Kelas III.

Meski berada satu tingkat di bawah Kayu Kelas II (Kayu Kelas 2 atau kayu tingkat II), Kayu Kelas III tetap memiliki kualitas yang layak, mudah diolah, dan menawarkan harga yang lebih terjangkau.

Karena itu, jenis kayu ini sangat populer untuk rangka rumah sederhana, plafon, kusen, partisi, hingga furnitur non-struktural.

Berikut ini adalah 10 jenis Kayu Kelas III yang umum digunakan di Indonesia, lengkap dengan kualitas dan asal kayunya.

Berikut 10 Jenis Kayu Kelas III

Kayu Kelas III

1. Kayu Sengon

Kayu Sengon dikenal sebagai salah satu Kayu Kelas III paling populer di Indonesia. Kayu ini berasal dari pohon sengon yang tumbuh sangat cepat, sehingga pasokannya melimpah dan harganya relatif ekonomis. 

Warna kayunya cerah dengan tekstur cukup halus, membuatnya mudah dipotong dan dibentuk. Dari segi kekuatan, Sengon memang berada di bawah Kayu Kelas II atau kayu tingkat II, terutama dalam ketahanan terhadap air dan beban berat.

Namun untuk penggunaan di area kering seperti rangka plafon, daun pintu ringan, dan furnitur sederhana, Kayu Sengon sudah cukup stabil dan fungsional.

2. Kayu Albasia

Kayu Albasia sering dianggap mirip dengan Sengon karena masih satu keluarga. Sebagai Kayu Kelas III, Albasia memiliki serat yang sedikit lebih rapat dan permukaan yang cukup rata, sehingga sering digunakan dalam industri mebel skala kecil hingga menengah.

Jika dibandingkan dengan Kayu Kelas II (Kayu Kelas 2), daya tahan Albasia terhadap kelembapan dan serangga memang lebih rendah. 

Namun dengan proses pengeringan yang baik dan finishing yang tepat, Kayu Albasia tetap mampu bertahan lama untuk kebutuhan interior seperti lemari, meja ringan, dan panel dinding.

3. Kayu Mahoni Lokal

Mahoni lokal masuk dalam kategori Kayu Kelas III karena tingkat keawetannya yang sedang. Kayu ini memiliki ciri khas warna cokelat kemerahan dengan serat halus dan tampilan yang elegan, sehingga banyak diminati untuk furnitur dan elemen dekoratif.

Dibandingkan dengan kayu tingkat II, kekuatan struktur Mahoni lokal memang tidak terlalu menonjol. Namun dari segi estetika, kayu ini justru unggul. 

Oleh karena itu, Mahoni lokal sering digunakan untuk kusen, daun pintu, lemari, dan perabot rumah tangga non-struktural

4. Kayu Mindi

Kayu Mindi memiliki karakter ringan dengan serat lurus dan warna cerah. Sebagai Kayu Kelas III, kayu ini terkenal mudah diolah dan tidak memerlukan peralatan berat saat pengerjaan, sehingga cocok untuk industri mebel rumahan.

Jika disandingkan dengan Kayu Kelas II atau kayu tingkat 2, Mindi memang kalah dalam ketahanan terhadap cuaca ekstrem. 

Namun untuk penggunaan indoor seperti rak buku, lemari pakaian, dan panel dinding, kualitas Kayu Mindi sudah sangat mencukupi dan ekonomis.

5. Kayu Akasia Lokal

Akasia lokal memiliki tekstur yang lebih padat dibandingkan beberapa Kayu Kelas III lainnya. Seratnya cukup menarik dengan warna cokelat kekuningan, sehingga sering dimanfaatkan untuk furnitur dan elemen interior yang membutuhkan tampilan alami.

Walaupun tidak sekuat Kayu Kelas II (Kayu Kelas 2), Akasia lokal memiliki kestabilan yang cukup baik jika melalui proses pengeringan yang benar. 

Kayu ini sering digunakan untuk kusen, daun pintu, hingga rangka ringan yang tidak menahan beban berat.

6. Kayu Karet

Kayu Karet berasal dari pohon karet yang sudah tidak produktif menghasilkan getah. Sebagai Kayu Kelas III, kayu ini memiliki tekstur cukup halus dan warna cerah, sehingga mudah difinishing dan diwarnai.

Dari sisi kekuatan, Kayu Karet masih berada di bawah kayu tingkat II. Namun setelah melalui proses oven atau pengeringan industri, kayu ini menjadi cukup stabil dan tidak mudah melengkung. 

Karena itu, Kayu Karet banyak digunakan untuk furnitur indoor, meja, kursi, dan komponen rumah tangga lainnya.

7. Kayu Jabon

Kayu Kelas III

Kayu Jabon termasuk Kayu Kelas III yang ringan dengan warna cerah dan serat lurus. Kayu ini banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan konstruksi non-struktural karena mudah dikerjakan dan tersedia dalam ukuran besar.

Jika dibandingkan dengan Kayu Kelas II, daya tahan Kayu Jabon memang lebih rendah, terutama terhadap kelembapan.

Namun untuk plafon, partisi ruangan, dan panel dekoratif, Kayu Jabon menawarkan kualitas yang sebanding dengan harganya yang terjangkau.

8. Kayu Pinus

Kayu Pinus, baik lokal maupun impor, sering dikategorikan sebagai Kayu Kelas III. Kayu ini memiliki aroma khas, tekstur lembut, dan pola serat yang menarik, terutama untuk desain interior bergaya minimalis dan skandinavia.

Berbeda dengan Kayu Kelas II atau kayu tingkat II yang cenderung lebih keras, Pinus unggul dalam kemudahan pengerjaan dan finishing. Kayu ini banyak digunakan untuk rak, meja, kabinet, serta dekorasi rumah.

9. Kayu Waru

Kayu Waru dikenal memiliki serat agak kasar namun cukup kuat untuk ukuran Kayu Kelas III. Warna kayunya berkisar dari putih pucat hingga cokelat muda, memberikan kesan sederhana dan natural.

Meski tidak sekuat Kayu Kelas II, Kayu Waru masih sering dimanfaatkan untuk rangka atap ringan, papan, dan elemen bangunan sederhana. 

Dengan perlakuan anti-rayap dan pengeringan yang baik, kayu ini dapat bertahan cukup lama di lingkungan kering.

10. Kayu Trembesi Muda

Kayu Kelas III

Trembesi muda masuk dalam kategori Kayu Kelas III karena tingkat keawetannya masih sedang. Kayu ini memiliki serat unik dan ukuran batang besar, sehingga sering dimanfaatkan untuk furnitur berukuran lebar seperti meja makan dan meja kerja.

Jika dibandingkan dengan Kayu Kelas II atau kayu tingkat II, Trembesi muda memang membutuhkan perlakuan ekstra agar tidak mudah retak atau berubah bentuk.

Namun dari segi visual, kayu ini memiliki nilai estetika tinggi dan banyak diminati untuk elemen dekoratif bernuansa alami.

Jadi, sudah tahu jenis kayu kelsa III?


 Apa Itu Dak Beton? Dan Untuk Apa Fungsinya?

Fungsi dak beton

Fungsi dak beton - Dak beton memang menjadi bagian yang terpisahkan untuk berbagai jenis bangunan, seperti rumah, ruko, perkantoran, dan sebagainya. 

Penggunaan dak beton tak hanya seputar tingkat kekuatan bangunan saja, namun juga meliputi fungsi ruang, kenyamanan, dan nilai tambah property secara menyeluruh. 

Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai fungsi dari dak beton, yuk simak langsung ulasannya di bawah ini. 

4 Fungsi Utama Dak Beton

1. Menahan Beban Bangunan

Pada dasarnya, fungsi utama dak beton berperan sebagai penopang beban bangunan. 

Ya, dak beton memang dirancang khusus untuk menahan beban mati seperti material bangunan diatasnya, sekaligus beban hidup seperti kegiatan manusia. 

dak beton untuk Menahan Beban Bangunan

Mengingat material utamanya berupa beton bertulang, dak beton memiliki tingkat kekuatan tekan dan tarik yang mumpuni dalam menahan beban berat jangka panjang. 

Untuk bangunan bertingkat, dak beton berfungsi menjadi plat lantai yang akan memisahkan ruang atas dan ruang bawah. 

Sehingga tingkat kekuatan dak beton menjadi poin penentu terhadap keamanan bangunan secara keseluruhan. 

Baca juga: Jenis Genteng Beton

Maka dari itu, penting bagi anda untuk memperhitungkan struktur, ketebalan, dak, kualitas beton, dan penulangan besi yang sesuai fungsi ruang diatasnya. 

Contohnya, dak beton yang difungsikan untuk ruang berkumpul maupun rooftop membutuhkan struktur yang lebih kokoh ketimbang dak untuk kamar tidur. 

Disisi lain, fungsi dak beton juga dapat menyalurkan beban ke struktur pendukung yang ada di bawahnya seperti balok, kolom, serta pondasi. 

Apabila dak beton dirancang dengan baik, tentu pendistribusian beban bangunan jadi lebih merata untuk meminimalisir keretakan, lendutan, atau kerusakan struktur lainnya. 

2. Sebagai Pembatas Antar Ruang

Tak hanya menopang beban, dak beton juga berperan sebagai pembatas antar ruang atau antar lantai. 

Pada bangunan bertingkat, dak beton menjadi pemisah yang dapat menciptakan privasi sekaligus kenyamanan bagi penghuninya. 

Ya, aktivitas di lantai atas tidak langsung mengganggu area bawah, karena dak beton memiliki massa yang dapat meredam getaran dan suara. 

dak beton Sebagai Pembatas Antar Ruang

Bahkan, dak beton juga ikut berperan dalam membentuk ruang secara vertikal. 

Berkat adanya dak beton, tentunya anda bisa memaksimalkan lahan dengan membangun ke bagian atas tanpa harus memperluas tapak bangunan. 

Sehingga penggunaan dak beton sangat ideal untuk bangunan di perkotaan yang lahannya terbatas. 

Pada bidang desain interior, dak beton dapat menciptakan fleksibilitas terhadap penataan ruang. 

Mulai dari plafon yang bisa dibuat rata, diekspos, hingga dikombinasikan dengan material lainnya yang sesuai konsep bangunan. 

Melalui perencanaan yang tepat, dak beton tak hanya berfungsi secara struktural saja, namun juga meningkatkan estetika dan kenyamanan didalam ruangan. 

3. Sebagai Atap Datar

Pada bangunan rumah dengan konsep modern, dak beton kerap difungsikan sebagai atap datar. 

Tak seperti jenis atap konvensional yang membutuhkan rangka dan genteng, dak beton akan memanfaatkan area atap menjadi ruang yang lebih fungsional. 

dak beton Sebagai Atap Datar

Banyak perumahan maupun bangunan komersil lainnya yang memanfaatkan dak beton untuk dijadikan rooftop, taman atap, tempat berjemur, hingga ruang santai outdoor. 

Melalui struktur yang kokoh, dak beton mampu menopang beban tambahan seperti pot tanaman, perabotan, dan instalasi utilitas. 

Fungsi tersebut dapat memberikan nilai tambah, karena menciptakan ruang ekstra tanpa harus memperluas bangunan secara horizontal. 

Akan tetapi, anda juga jangan sampai lupa untuk memperhatikan aspek perlindungan terhadap air. 

Seperti sistem kemiringan yang tepat, drainase, hingga lapisan waterproofing yang menjadi elemen penting. 

Baca juga: Jenis Plafon Bambu

4. Meningkatkan Nilai Investasi Bangunan

Bangunan yang menggunakan dak beton biasanya memiliki struktur lebih kokoh, sehingga bisa dijadikan investasi jangka panjang.

dak beton Meningkatkan Nilai Investasi Bangunan

Terlebih dak beton yang dijadikan roof garden atau taman atap, yang tentunya menjadi daya tarik tersendiri. 

Untuk perawatan, dak beton cenderung lebih mudah karena sifatnya yang tahan terhadap air, rayap, dan perubahan cuaca ekstrim. 

Melalui perawatan yang tepat seperti mengecek waterproofing secara berkala, dak beton mampu bertahan puluhan tahun meski tanpa perbaikan total. 

Keunggulan tersebut tentunya sangat menguntungkan dalam jangka panjang karena bisa menekan biaya renovasi. 

Estimasi Biaya Membuat Dak Beton

Umumnya komponen biaya membuat dak beton hanya meliputi material dan jasa pembangunan saja. 

Adapun material yang diperlukan seperti semen, pasir, batu split, besi tulangan, kawat bendrat, dan bekisting (papan cor). 

Untuk kualitas beton standar rumah, biasanya menggunakan mutu K-225 atau K-250. Semakin tinggi mutu beton, maka semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan. 

Secara kasarnya, estimasi biaya membuat dak beton untuk rumah berkisar antara Rp 800 ribu hingga Rp 1,2 jutaan per meter persegi. 

Nominal tersebut sudah termasuk material standar dan jasa tukang, namun tidak termasuk dengan finishing tambahan seperti waterproofing, plesteran halus, atau pemasangan material lantai diatasnya. 

Apabila dak beton dijadikan sebagai rooftop, biayanya akan lebih tinggi karena membutuhkan tulangan yang lebih rapat dan lapisan pelindung air tambahan. 

Selain itu, ketebalan dak beton juga dapat mempengaruhi biaya operasional. Dak beton untuk kebutuhan rumah biasanya memiliki ketebalan sekitar 10 sampai 12 cm. 

Semakin tebal ukuran dak, tentu kebutuhan beton dan besi tulangannya juga semakin besar. 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai fungsi dan estimasi biaya membuat dak beton, sehingga bisa anda jadikan sebagai bahan referensi saat hendak membangun maupun merenovasi rumah. 


Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm

  • Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm
Terlaris

Lambersering Plafon Kayu Merbau Premium Lebar 9 cm

Rp 435.000

Tambah Ke Keranjang Beli Sekarang

Plafon Kayu Merbau - dalam dunia arsitektur dan desain interior modern, kayu bukan lagi sekadar material, namun telah menjadi simbol kehangatan, kemewahan, dan keindahan alami.

Salah satu penerapannya yang semakin digemari adalah lambersering plafon kayu, yaitu panel kayu elegan yang dipasang pada langit-langit untuk menghadirkan tampilan yang lebih estetik sekaligus menciptakan suasana ruangan yang nyaman dan berkelas.

Dengan karakter serat yang khas dan warna alami yang kaya, plafon kayu Merbau tidak hanya memperindah ruangan, tetapi juga meningkatkan nilai visual dan eksklusivitas interior hunian, vila, restoran, hingga bangunan komersial lainnya.

Sekilas tentang Lambersering Kayu Merbau

Lambersering adalah metode pemasangan panel kayu yang disusun secara rapi pada plafon untuk memberikan tampilan yang lebih natural dan elegan. Salah satu jenis kayu yang banyak digunakan untuk lambersering adalah kayu merbau.

Kayu ini terkenal dengan warna cokelat kemerahan yang khas, tekstur serat yang unik, serta daya tahannya yang baik terhadap kelembaban dan serangan hama.

Plafon kayu merbau cocok diaplikasikan pada berbagai konsep desain, baik modern, klasik, maupun tropis.

Penggunaannya tidak hanya terbatas pada hunian, tetapi juga sering digunakan pada vila, restoran, kafe, dan bangunan komersial lainnya yang mengedepankan estetika alami.

Dengan berbagai pilihan ukuran dan finishing, lambersering kayu merbau dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan selera Anda.

Jika Anda mencari lambersering plafon kayu merbau, kami menyediakan berbagai pilihan dengan harga terbaik.

Spesifikasi Lambersering:

  • Kayu: Merbau
  • Tebal: 1,2 cm
  • Lebar: 8 cm
  • Panjang: 100 – 400 cm (random) sesuai meter persegi
  • Bahan: Kayu Solid
  • Fitur: Pengunci

Mengapa Memilih Plafon Kayu Merbau?

Menggunakan lambersering bukan hanya soal estetika, tetapi juga memberikan berbagai keuntungan fungsional.

Berikut beberapa alasan mengapa plafon kayu menjadi pilihan favorit dalam desain bangunan:

  1. Jenis Kayu Unggulan (Terbaik)
  2. Anti Jamur & Anti Rayap
  3. Aplikasi Indoor & Outdoor
  4. Insulasi Panas & Suara
  5. Fleksibilitas Desain

Dengan keindahan alami dan kualitas unggul yang dimilikinya, plafon kayu atau lambersering menjadi pilihan ideal untuk menghadirkan suasana hangat, elegan, dan berkelas dalam hunian maupun bangunan komersial Anda.

Cara Pemesanan Produk

Isi Formulir Pemesanan

Sebelum terhubung ke WhatsApp, Anda diminta mengisi detail berikut:

  1. Nama Lengkap
  2. Nomor Telepon
  3. Metode Pembayaran (pilih salah satu)
  4. Alamat Pengiriman
  5. Kota atau Kecamatan
  6. Kode Pos

Klik “Pesan via WhatsApp”

Setelah diarahkan ke WhatsApp, Anda bisa langsung berkomunikasi dengan tim marketing kami. Marketing akan:

  • Memberikan konsultasi produk
  • Memberikan konfirmasi stok barang
  • Menginformasikan ongkos kirim
  • Mengirimkan total tagihan lengkap
  • Membantu proses pembayaran dan pengiriman

Lambersering Plafon Kayu Ulin Lebar 9 cm Per Meter (12pcs)

  • Lambersering Plafon Kayu Ulin Kalimantan Lebar 8 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Ulin Kalimantan Lebar 8 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Ulin Kalimantan Lebar 8 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Ulin Kalimantan Lebar 8 cm
  • Lambersering Plafon Kayu Ulin Kalimantan Lebar 8 cm
Terlaris

Lambersering Plafon Kayu Ulin Lebar 9 cm Per Meter (12pcs)

Rp 495.000

Tambah Ke Keranjang Beli Sekarang

Plafon Kayu Ulin - sekarang ini, makin banyak orang yang suka nuansa alami di rumah. Nggak heran kalau plafon kayu, yang sering juga disebut lambersering, telah menjadi pilihan favorit.

Bukan cuma bikin ruangan kelihatan hangat dan estetik, plafon kayu juga punya daya tarik tersendiri. Ada kesan adem, natural, dan nyaman yang nggak bisa didapat dari material biasa.

Pas banget buat Anda yang pengen suasana rumah lebih hidup dan beda dari yang lain.

Mengenal Plafon Kayu

Plafon kayu atau yang sering disebut lambersering adalah material pelapis langit-langit yang terbuat dari kayu solid atau olahan.

Penggunaannya memberikan tampilan alami, hangat, dan estetik yang khas, menjadikannya pilihan populer untuk rumah, vila, kafe, hingga bangunan komersial bernuansa alami.

Spesifikasi Lambersering:

  • Kayu: Ulin Kalimantan
  • Tebal: 1,2 cm
  • Lebar: 9 cm
  • Panjang: 100 cm
  • Bahan: Kayu Solid
  • Fitur: Pengunci
  • Satuan: Meter Per Segi

Alasan Memilih Plafon Kayu?

Menggunakan lambersering bukan hanya soal estetika, tetapi juga memberikan berbagai keuntungan fungsional. Berikut beberapa alasan mengapa plafon kayu menjadi pilihan favorit dalam desain bangunan:

  1. Jenis Kayu Unggulan (Terbaik)
  2. Anti Jamur & Anti Rayap
  3. Aplikasi Indoor & Outdoor
  4. Insulasi Panas & Suara
  5. Fleksibilitas Desain

Dengan keindahan dan keunggulan yang dimilikinya, plafon kayu atau lambersering bisa menjadi pilihan terbaik untuk menciptakan suasana hangat dan eksklusif dalam hunian atau bangunan komersial Anda.

Cara Pemesanan Produk

Isi Formulir Pemesanan

Sebelum terhubung ke WhatsApp, Anda diminta mengisi detail berikut:

  • Nama Lengkap
  • Nomor Telepon
  • Metode Pembayaran (pilih salah satu)
  • Alamat Pengiriman
  • Kota atau Kecamatan
  • Kode Pos

Klik “Pesan via WhatsApp”

Setelah diarahkan ke WhatsApp, Anda bisa langsung berkomunikasi dengan tim marketing kami. Marketing akan:

  • Memberikan konsultasi produk
  • Memberikan konfirmasi stok barang
  • Menginformasikan ongkos kirim
  • Mengirimkan total tagihan lengkap
  • Membantu proses pembayaran dan pengiriman